Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Ngeluh Suhu Surabaya Panas Saat Daerah Lain Masuk Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 14/10/2025, 19:15 WIB
Intan Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia mengalami suhu tinggi, salah satunya Kota Surabaya, Jawa Timur.

Belakangan, banyak warganet mengeluh di media sosial bahwa udara Surabaya terus-terusan terasa panas baik itu itu pagi, siang, atau pun malam hari. 

"Kok bisa ya Surabaya sesumuk ini padahal di kota lain udah hujan turun bahkan ada yang sampai hujan es batu," bunyi keluhan warganet melalui base @sbyfess di X, Senin (13/10/2025). 

"Ini jam segini aja gerahhhh banget nder, sampai aku belain mandi tengah malem," balas akun @ah****hdnf

"Surabaya mataharinya 24 jam," sahut akun @se****lrdt.

Baca juga: BMKG Ungkap Wilayah yang Terdampak Cuaca Panas Terik, Suhu Maksimum 36,6 Derajat Celsius

Selain itu, akun @za****kfmk yang biasa berbagi tentang cuaca di X, meminta maaf karena prediksi hujan di Surabaya pada Senin malam meleset.

"Maaf Surabaya gagal hujan malam ini," tulis akun tersebut. 

"Panas Mataharine sampek bengi sek keroso jan**** aku sedino ados peng 5," balas akun @sh****jrdf.

"Surabaya sudah biasa dikecewakan hujan," tambah @in****bdjf

Lantas, bagaimana penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai fenomena udara panas di Surabaya?

Suhu tinggi siklus rutin di bulan Oktober

Koordinator Pusat Layanan Iklim BMKG, Dr. Supari, menjelaskan bahwa suhu panas di wilayah Jawa mencapai puncaknya pada bulan Oktober 2025. 

Kondisi ini menjadi penyebab meningkatnya suhu udara di berbagai daerah, termasuk Surabaya, sehingga udara terasa lebih terik sepanjang hari. Namun, kenaikan suhu di Pulau Jawa ini normal karena sudah rutin terjadi setiap tahun. 

"Pulau Jawa itu kalau kita lihat suhu puncaknya memang di Oktober," terang Supari dalam video yang diterima Kompas.com, Selasa (14/10/2025). 

"Jadi, ini bertepatan dengan kondisi sekarang sehingga secara iklim sebetulnya secara iklim sebetulnya suhu tinggi di bulan Oktober itu normal. Dalam arti memang Oktober itu puncaknya suhu tinggi di Pulau Jawa," lanjutnya. 

Baca juga: Warganet Keluhkan Suhu Panas akibat Kulminasi Matahari, sampai Kapan Terjadi?

Lebih lanjut, ia memaparkan catatan BMKG yang menunjukkan Surabaya telah mencapai kenaikan suhu maksimum pada Senin (13/10/2025). Jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2024, kenaikan suhu ibukota Provinsi Jawa Timur itu mencapai 95 persen pada tahun ini. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau