Salin Artikel

Eks Bupati Nina Agustina Kirim Karangan Bunga ke Rumah Satu Keluarga Dibunuh di Indramayu

Sahroni dan keluarganya ditemukan terkubur dalam satu lubang di halaman belakang rumah mereka di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Senin (1/9/2025).

Selain Sahroni, empat korban lainnya adalah anaknya Budi, menantunya Euis, serta dua cucunya, Ratu (7) dan seorang bayi berusia delapan bulan.

Saat dihubungi, Nina Agustina membenarkan dia mengirim karangan bunga berwarna merah muda itu ke rumah Sahroni.

Diketahui bahwa keluarga Sahroni, terutama Euis merupakan pendukung Nina saat Pilkada 2024.

“Iya Pak, dia Nina Lovers. kaget juga saya,” ujar Nina saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (2/9/2025).

Sahroni sosok tertutup 

Sohib, tetangga korban memberikan gambaran mengenai keluarga tersebut.

Dia menyebut Sahroni merupakn sosok yang tertutup. Para tetangga jarang melihatnya keluar rumah, kecuali saat hendak pergi ke masjid untuk shalat.

Hal ini membuat banyak orang tidak terlalu mengenal dekat kepribadian Sahroni.

"Dari masyarakat sekitar juga kalau melihat cuma hanya lewat dari samping naik motor ke masjid, seperti salat dzuhur atau ashar ke masjid," ujar Sohib.

Sohib mengungkap bahwa Budi, anak Sahroni, adalah seorang pengusaha grosir sembako.

Tokonya berlokasi tidak jauh dari rumah, hanya sekitar 30 meter.

Sohib juga mengklarifikasi isu yang beredar mengenai mobil boks misterius yang terlihat di lokasi kejadian.

Menurutnya, mobil boks tersebut biasa digunakan untuk mengirimkan stok barang ke toko grosir milik Budi.

"Kalau ada mobil boks datang beberapa hari sebelumnya, itu hanya ngirim barang usaha Mas Budi seperti gula, pasir, dan lainnya," jelas Sohib.

Hingga kini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus tewasnya keluarga ini untuk mengungkap motif dan pelaku di balik peristiwa tragis yang mengguncang Kelurahan Paoman, Indramayu.

Sebelumnya diberitakan, ditemukannya jenazah satu keluarga ini bermula dari kecurigaan warga karena Euis, salah satu korban, tiba-tiba menghilang tanpa kabar sejak Kamis (28/8/2025).

Padahal selama ini, Euis aktif bersosialisasi dengan tetangga sekitar.

“Awalnya Ibu Ayu cerita ke saya. Katanya sudah beberapa hari WhatsApp ke Bu Euis nggak dibalas, telepon juga nggak diangkat," ujar Sohib.

Kecurigaan bertambah saat melihat rumah Sahroni sepi tanpa aktivitas.

Sementara, pada Sabtu (30/8/2025) dini hari, ada dua mobil pikap terparkir cukup lama di depan rumah.

Untuk menjawab rasa penasaran, warga kemudian mendatangi rumah Sahroni pada Senin (1/9/2025) malam.

Warga dibuat heran karena tidak ada seorang pun di dalam rumah. Kondisi rumah juga tidak tampak berantakan.

Namun, warga kala itu mencium bau tak sedap yang sumbernya di dekat pohon nangka.

“Warga nekat mendobrak pintu sekitar jam 17.30 WIB. Pas masuk rumahnya rapi, nggak ada tanda-tanda keributan. Tapi, dari samping halaman tercium bau busuk yang menyengat,” ujar Sohib.

Warga juga melihat gundukan tanah yang dari dalamnya menyembul kaki manusia.

Mereka kemudian segera mencari cangkul untuk mengetahui siapa yang dikubur di lokasi tersebut.

"Ternyata benar jasad Pak Haji Sahroni," beber Sohib.

Tidak lama kemudian, warga menelepon polisi.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE Kasus Penemuan 5 Jenazah di Paoman Indramayu, Siapa Sebenarnya Keluarga Haji Sahroni

https://bandung.kompas.com/read/2025/09/03/115021378/eks-bupati-nina-agustina-kirim-karangan-bunga-ke-rumah-satu-keluarga-dibunuh

Bagikan artikel ini melalui
Oke