SUMEDANG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa massa dari mahasiswa di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menolak revisi UU Pilkada, di kantor DPRD Sumedang, Jawa Barat, sempat memanas karena massa tak diperbolehkan masuk, Jumat (23/8/2024) sore.
Mereka membakar ban dan nyaris merobohkan pagar halaman gedung parlemen tersebut.
Baca juga: Unjuk Rasa Kawal Putusan MK di Sumedang, Bakar Ban dan Nyaris Robohkan Pagar DPRD
"Kami ingin menyampaikan aspirasi secara langsung di dalam ruang paripurna. Fasilitas negara ini adalah milik kami juga, kami ingin masuk, semuanya, tanpa diwakili," ujar salah seorang massa aksi.
Baca juga: Terkena Batu Saat Demo Kawal Putusan MK, Mahasiswa Unibba Harus Operasi Mata
Gabungan massa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Sumedang ini juga sempat menyerukan tidak mempercayai anggota DPRD Sumedang.
"Pada unjuk rasa 2022 yang lalu, hasil dari aspirasi kami ini disampaikan DPRD Sumedang ke pusat (DPR RI) via Tiki (jasa paket). Kami tidak ingin itu terulang, kami ingin aspirasi ini disampaikan segera," tutur peserta aksi lainnya.
Setelah bernegosiasi, akhirnya massa dipersilakan memasuki kantor hingga ruangan paripurna DPRD Sumedang.
Di dalam ruangan, massa kembali melakukan orasi dan menyampaikan aspirasi mereka agar disampaikan ke DPR RI secara langsung.
Koordinator aksi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumedang, Didit Aditya Firdaus, mengatakan, aksi 250 mahasiswa se-Sumedang ini untuk mengawal keputusan MK.
"Kalau hanya dibatalkan secara press rilis dari DPR, tapi belum disahkan menjadi PKPU, itu masih menjadi kekhawatiran. Jadi sampai tanggal 27, kita masih akan tetap mengawal. Hal ini pula yang menjadi alasan kenapa mahasiswa di berbagai daerah masih melakukan aksi unjuk rasa seperti ini," ujar Didit kepada Kompas.com di lokasi.
Sementara itu, Ketua Sementara DPRD Sumedang, Sidik Jafar, yang menerima massa, berjanji akan menyampaikan aspirasi dari mahasiswa Sumedang.
"Kami pastikan aspirasinya segera disampaikan pada waktu hari kerja melalui perwakilan fraksi di DPR RI. Aspirasi akan kami sampaikan secara langsung, tidak melalui jasa paket," kata Jafar.
Aksi unjuk rasa mahasiswa di Sumedang ini mendapat kawalan ketat dari aparat gabungan Polres Sumedang, Kodim 0610/Sumedang, dan Satpol PP Sumedang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini