Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedemo Kapok, Dulu DPRD Sumedang Kirim Aspirasi Mahasiswa via Jasa Pengiriman

Kompas.com - 23/08/2024, 19:56 WIB
Aam Aminullah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa massa dari mahasiswa di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menolak revisi UU Pilkada, di kantor DPRD Sumedang, Jawa Barat, sempat memanas karena massa  tak diperbolehkan masuk, Jumat (23/8/2024) sore.

Mereka membakar ban dan nyaris merobohkan pagar halaman gedung parlemen tersebut.

Baca juga: Unjuk Rasa Kawal Putusan MK di Sumedang, Bakar Ban dan Nyaris Robohkan Pagar DPRD

"Kami ingin menyampaikan aspirasi secara langsung di dalam ruang paripurna. Fasilitas negara ini adalah milik kami juga, kami ingin masuk, semuanya, tanpa diwakili," ujar salah seorang massa aksi.

Baca juga: Terkena Batu Saat Demo Kawal Putusan MK, Mahasiswa Unibba Harus Operasi Mata

Gabungan massa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Sumedang ini juga sempat menyerukan tidak mempercayai anggota DPRD Sumedang.

"Pada unjuk rasa 2022 yang lalu, hasil dari aspirasi kami ini disampaikan DPRD Sumedang ke pusat (DPR RI) via Tiki (jasa paket). Kami tidak ingin itu terulang, kami ingin aspirasi ini disampaikan segera," tutur peserta aksi lainnya.

Setelah bernegosiasi, akhirnya massa dipersilakan memasuki kantor hingga ruangan paripurna DPRD Sumedang.

Di dalam ruangan, massa kembali melakukan orasi dan menyampaikan aspirasi mereka agar disampaikan ke DPR RI secara langsung.

Koordinator aksi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumedang, Didit Aditya Firdaus, mengatakan, aksi 250 mahasiswa se-Sumedang ini untuk mengawal keputusan MK.

"Kalau hanya dibatalkan secara press rilis dari DPR, tapi belum disahkan menjadi PKPU, itu masih menjadi kekhawatiran. Jadi sampai tanggal 27, kita masih akan tetap mengawal. Hal ini pula yang menjadi alasan kenapa mahasiswa di berbagai daerah masih melakukan aksi unjuk rasa seperti ini," ujar Didit kepada Kompas.com di lokasi.

Sementara itu, Ketua Sementara DPRD Sumedang, Sidik Jafar, yang menerima massa, berjanji akan menyampaikan aspirasi dari mahasiswa Sumedang.

"Kami pastikan aspirasinya segera disampaikan pada waktu hari kerja melalui perwakilan fraksi di DPR RI. Aspirasi akan kami sampaikan secara langsung, tidak melalui jasa paket," kata Jafar.

Aksi unjuk rasa mahasiswa di Sumedang ini mendapat kawalan ketat dari aparat gabungan Polres Sumedang, Kodim 0610/Sumedang, dan Satpol PP Sumedang. 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Bandung
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Bandung
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Bandung
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Bandung
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Bandung
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Bandung
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau