BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Barat Nomor Urut 3 Ahmad Syaikhu menegaskan akan melakukan evaluasi terhadap kebijakan angkutan massal di Bandung Raya agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Jika hasil evaluasi itu bagus, maka ia akan melanjutkan kebijakan tersebut.
"Hasil-hasil kajian yang memang layak untuk transportasi massal di Kota Bandung ya tentu kita akan lanjutkan, tapi kita akan lakukan evaluasi apa yang selama ini sudah dilakukan sehingga mana kala itu betul-betul baik ya kita akan teruskan," ujar Syaikhu usai pertemuan dengan sejumlah sopir angkot yang tergabung dalam Paguyuban Interaksi Antar Sopir (Pintas) di Aula IPHI Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Jalan Purwakarta, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/10/2024).
Baca juga: Ahmad Syaikhu Tanggapi Santai Survei Poltracking: yang Penting Kita Kerja
Menurut Syaikhu, angkutan massal sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas masyarakat di perkotaan.
Dia menekankan bahwa Kota Bandung sebagai jantung Provinsi Jabar tidak boleh mengalami tumpang tindih kebijakan transportasi.
Syaikhu juga menambahkan, jika masih terdapat kebijakan angkutan massal yang dirasa kurang, pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie akan membuat program untuk menyempurnakannya.
"Ketika ada kekurangan-kekurangan itu yang akan kita sempurnakan, apa yang harus dilakukan untuk menyempurnakan program itu," kata dia.
Di tempat yang sama, calon Wali Kota Bandung, Hari Suandharu, mengungkapkan rencana untuk mengintegrasikan angkot sebagai angkutan jemputan bagi siswa sekolah.
Baca juga: Cagub Jabar Ahmad Syaikhu Siapkan Program Kredit Mikro untuk Sopir Angkot
"Rencana kita untuk menyediakan angkutan antarjemput untuk siswa sekolah, baik SD maupun SMP. Demikian juga dalam rencana kita untuk melakukan transformasi ke transportasi publik," pungkasnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan angkutan massal di Bandung dapat lebih diminati masyarakat dan mendukung mobilitas sehari-hari.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini