Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD di Bandung Masih Tinggi, Wali Kota Bandung Luncurkan 3M Plus

Kompas.com - 02/07/2025, 12:52 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa tingkat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, termasuk di Kota Bandung, masih tergolong tinggi.

"Tingkat DBD kita masih lumayan tinggi, fatalitasnya pun masih tinggi. Korban wafat di Indonesia ini 0 sampai 14 tahun," kata Farhan saat peluncuran Program Gerakan Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat, Bebas DBD bersama Enesis Grup di Kiara Artha Park, Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/7/2025).

Dalam upaya menekan angka kasus DBD, Farhan mengimbau masyarakat untuk melaksanakan kegiatan 3M Plus, yang mencakup menutup, menguras, dan memanfaatkan kembali.

Baca juga: Satwa Mati di Bandung Zoo, Wali Kota Farhan Soroti Kisruh Pengelolaan

 

"Plusnya itu mengoles (anti nyamuk). Ini bagian dari sosialisasi yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah sendirian, tetapi juga bersama swasta. Ini bagian dari upaya kita untuk meningkatkan penyehatan lingkungan di Kota Bandung," jelasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, menambahkan bahwa pada tahun 2024, jumlah kasus DBD di Kota Bandung mencapai 7.680.

"Untuk tahun 2025, dari Januari hingga Juni, jumlahnya mencapai 1.653 kasus, baru sepertiganya. Memang yang harus diwaspadai tahun ini adalah cuaca seperti kemarau basah yang sangat berpotensi meningkatkan kasus DBD," ujar Anhar.

Anhar juga memastikan bahwa angka kematian akibat DBD di Kota Bandung sejak tahun 2024 mencapai 0,1 persen dari total kasus.

Ia menjelaskan bahwa angka tersebut masih di bawah batas maksimal 1 persen kematian yang ditetapkan pemerintah pusat dalam kasus DBD.

"Relatif terkendali, artinya masih di bawah target nasional. Itu membuktikan pelayanan kesehatan kita sebenarnya cukup bagus," akunya.

Anhar menekankan bahwa strategi terbaik dalam penanggulangan DBD secara nasional adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menerapkan 3M Plus.

Baca juga: Akui Kota Bandung Belum Ramah Anak Disabilitas, Farhan: Fasilitas dan Prasarana Masih Sangat Kurang

Ia juga menyarankan agar setiap rumah menyiapkan satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk memastikan program pemberantasan sarang nyamuk tetap berjalan.

"Jadi, kalau bisa di tiap rumah ada satu anggota keluarga yang tugasnya seminggu sekali memantau jentik di rumahnya. Kan tidak terlalu susah, keliling rumah itu berapa menit sih paling. Tapi kalau disiplin melaksanakan itu, insya Allah tidak ditemukan nyamuk, tidak ditemukan jentik, nyamuk selesai sebetulnya," bebernya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Bandung
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Bandung
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Bandung
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Bandung
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Bandung
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Bandung
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau