KARAWANG, KOMPAS.com - Tiga pria di Karawang, Jawa Barat, ditangkap setelah mengaku sebagai anggota polisi. Mereka memeras keluarga korban sebesar Rp 20 juta, dan membuang korban di pinggir jalan.
Kapolres Karawang, AKBP Fiki Novian Ardiansyah mengungkapkan, kejadian ini berlangsung pada Kamis (3/8/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.
Menurut Fiki, ketiga pelaku yang terdiri dari AR (31), E (28), dan IS (40), mencari mangsa di Jalan Raya Rawamerta, Desa Sukamerta, Kecamatan Rawamerta.
Mereka berkeliling menggunakan sepeda motor hingga melihat dua korban, Dirli dan Saepudin.
"Setelah itu, tersangka menghampiri korban dan menanyakan sedang apa kepada kedua korban. Korban mengatakan sedang menunggu teman, namun para tersangka tidak percaya dan langsung mengambil hp korban. Setelah itu hp korban diambil dan dicek oleh para tersangka," jelas Fiki saat memberikan keterangan pers, Kamis (14/8/2025).
Baca juga: 253 Permohonan Paspor di Karawang Ditolak, Ini Perkaranya
Salah satu pelaku kemudian mengaku sebagai anggota kepolisian dan meminta kedua korban ikut ke basecamp sambil menodongkan golok.
Dalam keadaan ketakutan, korban mengiyakan perintah pelaku dan dibawa ke rumah salah satu tersangka yang dijadikan basecamp.
Di sana, ketiga tersangka melakukan aksi pemerasan dengan menelepon keluarga korban.
"Mereka mengaku sebagai anggota kepolisian dari polda dan meminta tebusan dari para keluarga korban yang mana berhasil didapatkan total sebesar Rp 20.000.000," kata Fiki.
Baca juga: Pemkab Karawang Akan Bangun Museum Warisan Budaya, Aep: Gedung Sudah Siap
Setelah menerima uang tersebut, para tersangka memasukkan kedua korban ke dalam mobil dan membuang mereka di pinggir jalan dalam keadaan masih tertutup matanya dan kedua tangannya diikat menggunakan lakban.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 365 ayat (2) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, Pasal 368 ayat (2) KUHP tentang pemerasan dengan kekerasan, dan Pasal 333 ayat (1) KUHP tentang merampas kemerdekaan seseorang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini