BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyampaikan kritik, baik melalui aksi unjuk rasa maupun lewat narasi di media sosial.
Ia menilai, kritik terbuka merupakan bagian dari demokrasi yang patut dihargai.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan kritik terbuka kepada kami sebagai penyelenggara negara, baik melalui unjuk rasa maupun pesan di media sosial. Seluruhnya adalah bagian dari demokrasi yang patut dihargai," kata Dedi dalam pernyataannya, Selasa (2/9/2025).
Menurut Dedi, masukan masyarakat menjadi bahan perbaikan bagi pemerintah provinsi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Siapkan Rp 60 Miliar Skema BPJS Ketenagakerjaan bagi Ojol hingga Pedagang Asongan
Ia menegaskan, pihaknya terus berupaya memperbaiki tata kelola keuangan agar lebih transparan, mengoptimalkan layanan publik, dan membelanjakan anggaran sesuai kebutuhan utama masyarakat.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap terus-menerus melakukan koreksi diri," ujarnya.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mengingatkan agar aksi unjuk rasa tetap dijaga kondusivitasnya.
Ia menyoroti adanya potensi provokasi yang bisa menimbulkan kerusuhan jika demonstrasi berlangsung hingga malam.
“Untuk menghindarkan dari upaya provokasi yang dilakukan oleh orang yang ingin membuat rusuh, yang ingin membuat kebakaran di mana-mana, sebaiknya forum-forum unjuk rasa itu sampai maghrib saja, sampai jam 18. Malam hari sangat rawan terhadap berbagai gangguan," tegasnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Pastikan Perbaikan Fasum Rusak akibat Demo: Tunggu Landai
Dedi juga menyebut, DPRD Jawa Barat telah mengeluarkan maklumat yang ditandatangani oleh para ketua fraksi, ketua komisi, serta wakil ketua DPRD.
Intinya, kata ia, maklumat tersebut mendukung sepenuhnya aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui jalur unjuk rasa maupun forum terbuka.
"Untuk itu saya mengucapkan terima kasih, mari kita berdemokrasi dengan baik," tutur Dedi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini