CIREBON, KOMPAS.com - Perpustakaan 400 Daerah Kota Cirebon, Jawa Barat, kokoh berdiri.
Perpustakaan ini memiliki dua lantai yang dipenuhi beragam fasilitas, antara lain ruang baca, belajar, bercerita, dan beragam kreativitas lainnya.
Kedua lantai ini juga menyediakan puluhan ribu sumber ilmu pengetahuan.
Namun, bagi Ropadi (46), bangunan yang berada di Jalan Brigjen Dharsono Nomor 11 ini lebih dari sekadar tempat.
Itu adalah "rumah keduanya" yang terus mendukung Ropadi tumbuh dan berkembang.
Bagaimana tidak, Ropadi, yang dulu hanya penjaga malam, kini menjadi petugas perpustakaan keliling, penjaga aset, pustakawan, hingga bertanggung jawab terhadap naskah kuno Cirebon.
Baca juga: Perpustakaan Jalanan Denpasar, Ruang Literasi yang Bergerak dan Menginspirasi
Ropadi adalah salah satu pustakawan Perpus 400 Kota Cirebon.
Meski usianya belum tergolong "senior", pengalamannya telah melintasi zaman.
Ropadi sudah bergabung di Perpustakaan 400 sejak tahun 1999, saat usianya masih belasan tahun.
Mulanya, Ropadi remaja mendapatkan informasi bahwa Perpustakaan 400 membutuhkan tenaga jaga malam.
Dia yang berasal dari pesisir Pantura Pasar Celancang, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, langsung melamar dan diterima.
"Dapat informasi dari keluarga, dia bilang perpustakaan di Kota butuh penjaga malam. Besok siangnya, saya langsung melamar dan alhamdulillah diterima," kata Ropadi saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya pada Selasa (2/9/2025) siang.
Tak sekadar jaga malam, sehari-hari Ropadi juga ikut membantu membersihkan dan merapikan Perpustakaan 400.
Karena rumahnya yang jauh, dia diberikan satu ruang tidur sehingga menginap dan tinggal sehari-hari di bagian belakang Perpustakaan 400.
Sebagai honorer, saat itu, Ropadi mendapat upah Rp 80.000 untuk satu bulan.
Baca juga: Aksi Jagat Literasi dan Mimpi Kepala SD Alkhairaat Tobelo Punya Perpustakaan Sebelum Pensiun