KOMPAS.com - Minum susu sapi adalah salah satu minuman sehat karena mengandung sejumlah nutrisi, seperti protein, kalsium, magnesium, zat besi, dan vitamin D.
Namun, bagaimana jika susu diminum berlebihan? Misalnya, minum susu 2 liter setiap hari, seperti yang sempat dilontarkan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana pekan lalu.
Kepada Kompas.com pada Rabu (28/5/2025), Health influencer, dr. Asyam Syafiq mengatakan bahwa batas normal untuk usia anak minum susu sekitar 700-1.000 mililiter (ml) per hari. Jika lebih dari itu, dikatakan berlebihan.
Berikut artikel ini akan mengulas sejumlah masalah kesehatan yang bisa muncul dari minum susu berlebihan setiap hari.
Baca juga: Apakah Minum Susu Kunci Anak untuk Tumbuh Tinggi? Ini Kata Dokter…
Mengutip Healthline, komposisi gizi susu sangatlah kompleks. Susu mengandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
Contohnya, satu cangkir (249 gram) susu sapi utuh dengan 3,25 persen lemak menyediakan kandungan gizi meliputi:
Adapun sejumlah vitamin dan mineral dalam kandungan susu sapi, meliputi vitamin B12, vitamin B2, fosfor, kalsium, dan terkadang diperkaya vitamin D.
Disebutkan bahwa susu merupakan sumber protein yang baik, dengan perkiraan setiap 30 ml susu mengandung 1 gram protein.
Minuman sehat ini adalah sumber whey protein, yang sangat kaya akan asam amino, seperti leusin, isoleusin, dan valin.
Whey protein dikaitkan dengan banyak manfaat, seperti pertumbuhan dan pemeliharaan otot, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan suasana hati (mood).
Di sisi lain, susu juga mengandung lemak. Sebagian besar adalah lemak jenuh, terutama pada susu murni.
Susu juga mengandung karbohidrat yang sebagian besar dalam bentuk gula sederhana, yaitu laktosa.
Dalam sistem pencernaan, laktosa dipecah menjadi glukosa dan galaktosa.
Keduanya diserap ke dalam aliran darah, di mana hati berperan mengubah galaktosa menjadi glukosa.
Dari ulasan tersebut, susu adalah minuman yang bergizi, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, kandungannya juga bisa memberikan efek negatif.
“Segala sesuatu yang baik, jika dilakukan secara berlebihan, hasilnya belum tentu baik atau lebih baik, bisa jadi malah hasilnya buruk,” kata Dr. Santi sebagai Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia kepada Kompas.com pada Kamis (29/5/2025).
Baca juga: Tanggapan Klaim Kepala BGN: Apakah Minum Susu 2 Liter Sehari Baik Menurut Dokter?
Santi mengatakan bahwa minum susu berlebihan setiap hari tentunya bisa berpotensi menyebabkan beberapa gangguan kesehatan.
Ia mengatakan konsumsi susu berlebihan membuat kandungan lemak jenuh dalam tubuh bisa meningkat yang menyebabkan peningkatan kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) alias kolesterol jahat dalam darah.
“Kolesterol LDL disebut sebagai jahat karena dapat mengendap di dalam dinding pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya plak,” ujarnya.
Ia menjelaskan, plak yang menumpuk seiring waktu akan menebal dan menyumbat aliran darah hingga menyebabkan berbagai gangguan.
“Organ lainnya juga dapat terkena dampak, jika pembuluh darahnya tersumbat, misalnya usus, tungkai, lengan, dan lainnya,” ucapnya.
Santi mengungkapkan bahwa susu juga merupakan minuman yang cukup mengandung kalori.
Jika susu dikonsumsi secara berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang ideal, akan terjadi penimbunan kalori yang berujung pada peningkatan berat badan.
“Kandungan protein protein dalam susu juga dapat menimbulkan gangguan, jika dikonsumsi secara berlebihan,” katanya.
Konsumsi tinggi protein akan menyebabkan ginjal bekerja lebih keras.
Pada sebagian orang yang memiliki kondisi ginjal tidak prima, hal ini berisiko menyebabkan gangguan ginjal.
Baca juga: Dari Klaim Kepala BGN, Ini Kata Para Dokter Soal Minum Susu 2 Liter Sehari
Santi mengatakan bahwa kalsium memiliki sifat yang bisa menghambat penyerapan zat besi.
“Itulah sebabnya ketika kita sedang dalam terapi minum obat penambah darah yang mengandung besi, tidak disarankan (obat) diminum bersamaan dengan susu,” ujarnya mengingatkan.
Ia menambahkan bahwa kalsium juga menghambat penyerapan mineral lain, seperti magnesium.
“Kelebihan kalsium dalam darah juga akan menimbulkan keadaan yang disebut sebagai hiperkalsemia,” terangnya.
Hiperkalsemia memiliki gejala meliputi kelelahan, mual, dan detak jantung tidak teratur.
Perlu diingat bahwa susu juga mengandung gula alami yang disebut laktosa.
Oleh karena itu, Dokter Spesialis Gizi Klinis dr. Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, Sp.GK mengatakan minum susu berlebihan setiap hari juga bisa mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh anak hingga menyebabkan diabetes.
“Meskipun BPOM sudah menerapkan aturan penggunaan gula dalam susu pertumbuhan anak, tetapi jika minumnya berlebihan juga menyebabkan asupan gulanya jadi berlebih,” ujarnya kepada Kompas.com pada Rabu (28/5/2025).
Selanjutnya, Asyam mengatakan bahwa gula alami ini tidak bisa diterima dengan baik pada sebagian tubuh anak yang memiliki intoleransi, yang disebut intoleransi laktosa.
“Intoleransi laktosa adalah kondisi tubuh kekurangan enzim laktase, yang diperlukan untuk mencerna laktosa. Bila seseorang minum susu terlalu banyak (terutama susu sapi biasa), maka laktosa tidak tercerna dan difermentasi di usus,” jelasnya.
Akibatnya, anak bisa mengalami gangguan pencernaan, seperti perut kembung, diare, kram perut, dan gas berlebihan.
Santi menambahkan bahwa pada sebagian anak, minum susu berlebihan setiap hari juga bisa berpotensi menimbulkan eksim, jerawat, dan keluhan kulit lainnya
“Pada dasarnya susu sudah bukan lagi minuman wajib. Dulu, ketika panduan makan yang dikeluarkan pemerintah masih berbunyi 4 sehat 5 sempurna, susu merupakan komponen yang menyempurnakan seluruh gizi harian kita,” ungkapnya.
Pada 2014, prinsip makan 4 sehat 5 sempurna sudah tidak berlaku dengan diangkatnya prinsip gizi seimbang melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018).
Kini, pola makan harian yang diterapkan adalah “Isi Piringku”. Dalam konsep ini, setiap kali makan, masyarakat Indonesia diarahkan mengisi piring makan 50 persen dengan sayur dan buah, dan 50 persen lagi dengan makanan pokok dan lauk-pauk.
Baca juga: Kepala BGN Sebut Minum Susu 2 Liter Setiap Hari Buat Tubuh Tinggi, Ini Kata Dokter…
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini