KOMPAS.com – Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit kronik.
Virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini memang tidak menular langsung antar-manusia, tetapi bisa menimbulkan komplikasi berat bahkan kematian jika tidak segera dikenali.
“Semua orang bisa terinfeksi, tapi ada kelompok yang sangat rentan mengalami komplikasi. Misalnya lansia, bayi, ibu hamil, dan pasien dengan penyakit kronik seperti gagal ginjal, liver, diabetes, dan hipertensi,” kata Dr. dr. I Made Susila Utama, SpPD-KPTI dari RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, dalam siaran langsung Instagram Kementerian Kesehatan RI, Kamis (19/6/2025).
Baca juga: Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Penting bagi masyarakat untuk mengetahui siapa saja yang lebih berisiko mengalami perburukan kondisi akibat infeksi dengue. Berikut kelompok rentan yang perlu mendapatkan perhatian ekstra.
Anak-anak belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang matang, sehingga lebih rentan terhadap infeksi dengue dan komplikasinya, termasuk dehidrasi berat dan syok.
Lansia cenderung memiliki daya tahan tubuh lebih lemah serta berisiko memiliki penyakit penyerta, yang membuat infeksi dengue lebih sulit ditangani.
Baca juga: Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Infeksi DBD pada ibu hamil berisiko tinggi memicu perdarahan, dehidrasi, hingga komplikasi pada janin.
“Pada kehamilan trimester ketiga, persalinan dalam kondisi trombosit rendah bisa memicu perdarahan berat. Itu sangat berbahaya,” ujar Made.
Orang dengan penyakit ginjal, liver, diabetes, atau gangguan paru-paru lebih mudah mengalami komplikasi berat seperti gagal organ saat terinfeksi dengue.
Baca juga: Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Menurut Made, penanganan DBD pada ibu hamil lebih kompleks karena setiap trimester kehamilan memiliki tantangan medis berbeda, seperti:
Penanganan infeksi dengue pada ibu hamil memerlukan kolaborasi antara dokter penyakit dalam dan spesialis kebidanan untuk menentukan langkah terbaik demi keselamatan ibu dan janin.
DBD bisa dialami oleh siapa saja, tetapi kelompok rentan berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi yang bisa berakibat fatal.
Karena itu, penting untuk mengenali gejala awal demam berdarah, memeriksakan diri dalam tiga hari pertama demam, dan memperhatikan tanda-tanda bahaya seperti muntah hebat, perdarahan, atau lemas ekstrem.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini