Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liberika, Secangkir Harapan Mutiara Hitam di Jantung Ibu Kota Nusantara

Kompas.com - 02/11/2025, 23:37 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Nusantara, di bawah langit Kalimantan Timur (Kaltim) yang mulai menata diri sebagai Ibu Kota masa depan, pagi itu menyajikan kehangatan yang berbeda.

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, terlihat menikmati momen sunyi di Sentra Massa.

Bukan dengan Arabika yang mainstream atau Robusta yang keras, melainkan dengan Liberika, kopi lokal beraroma nangka yang khas, lembut, dan berbeda.

Baca juga: Otorita Gelar Sayembara Desain Nusantara Cultural Center IKN

Secangkir Liberika Sepaku Trans itu bukan sekadar minuman; ia adalah simbol dari ketangguhan hayati lokal yang menolak untuk tenggelam di antara dominasi pasar.

Inilah soft medium yang coba diangkat, sekaligus menegaskan komitmen untuk mengembangkan sumber daya lokal sebagai fondasi ekonomi berkelanjutan.

“Liberika ini sangat soft medium. Mengangkat pamor liberika dari pasar yang didominasi Arabika dan Robusta. Ini event pertama kali dan menjadi langkah mengembangkan sumber daya lokal,” ujar Basuki, menunjuk pada gelaran perdana Nusantara Liberica Coffee Exhibition di Sentra Massa (9/8/2025).

Di balik secangkir Liberika beraroma nangka itu, tersembunyi sebuah narasi besar tentang UMKM Kaltim, kisah tentang daya juang, inovasi, dan mimpi ekspor yang kini siap diwujudkan di Titik Nol.

Sang Pejuang di Lahan Gambut

Kisah kopi Liberika adalah metafora sempurna bagi UMKM Kaltim yang tangguh, tahan banting, dan berdaya juang di tengah tantangan tak terduga.

Kepada Kompas.com, Slamet Prayogo yang karib disapa Yoga, berbagi pengalaman berharganya.

Dia adalah petani Liberika dari Samarinda yang telah berdiskusi dengan petani lokal sejak enam tahun lalu dan memulai budidaya di kebunnya dua tahun terakhir.

Kebunnya, yang kini menjadi pusat pelatihan Agroforestry Liberika Lok Bahu, membuktikan satu hal; Liberika adalah "tanaman bandel".

“Liberika ini tanaman yang bandel, ditanam di mana saja bisa tumbuh. Ini sudah saya buktikan. Tahun 2021 lalu saya menanam di 0 mdpl, di Kutai Kartanegara, Muara Badak, dan dia tumbuh subur, bisa dipanen,” jelas Yoga.

Baca juga: Proyek Jumbo Swasta di IKN Dimulai Maret 2026, Ada Pakuwon dan Vasanta

Ia merujuk pada kemampuan Liberika yang dapat tumbuh subur bahkan di lahan gambut dan dataran rendah.

Ketangguhan ini diamini oleh Ketua Komunitas Petani Kopi Liberica Sepaku, Sugiman. Baginya, Liberika adalah warisan leluhur yang telah ada sejak 1981, tetapi sempat dilupakan.

Kopi ini bukan sekadar tanaman yang tahan segala medan dan cuaca, tetapi juga anti penyakit gambir.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau