Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Kamu pasti pernah melihat konten-konten di Instagram atau TikTok yang isinya wawancara singkat dengan perempuan yang ditanya, "Berapa ekspektasi gaji calon suami?"
Jawabannya beragam, dari yang realistis hingga fantastis. Ada yang bilang UMR juga cukup kok, yang penting bertanggung jawab dan sayang keluarga". Tetapi ada juga yang ngegas, "Minimal 50 juta lah, biar bisa hidup enak di Jakarta".
Saya yang cuma pria biasa dan belum menikah, cuma bisa geleng-geleng kepala sambil mikir, "Ini seriusan atau setting-an sih?"
Kolom Komentar yang Menghibur
Buat saya, yang paling seru dari konten seperti ini adalah kolom komentarnya. Dijamin akan ada komentar dari dua kubu yang siap tarung sampai keyboard-nya rusak dan kuotanya habis. Yang pria pada emosi, yang perempuan pada ngotot.
Kubu Pria:
"Wkwkwk mimpi kali mau dapet suami yang gajinya 50 juta. Muka lo aja cuma 5 juta, kredit lagi."
"Nanti juga nikahnya sama tukang tipu-tipu yang ngaku direktur."
"Kalo gue gajinya segitu, ceweknya minimal harus kayak model video klip dong."
Kubu Perempuan:
"Kalau nggak mampu ya jangan ngemis-ngemis nikah. Kasian anaknya entar makan indomie seumur hidup."
"Standar hidup beda-beda, jangan marah cuma karena lo nggak sanggup."
"Cowok kayak gini mah biasa insecure, soalnya karirnya mentok."
Lucu sih bacanya, tapi siapa yang benar di sini? Debatnya seru, tapi ujung-ujungnya nggak ada yang menang. Karena sebenarnya... nggak ada jawaban mutlak.
Pria merasa dihakimi: "Duh, saya kerja keras tapi tetap aja dianggap nggak cukup."
Perempuan merasa tidak dihargai: "Masa saya harus hidup susah cuma demi dibilang setia?"