Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2025, 20:06 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
ADM

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Astra International Tbk (Astra) berkomitmen turut membangun Indonesia lewat sejumlah aksi nyata. Baru-baru ini, Astra membangun rumah layak huni gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng).

Pembangunan tersebut merupakan bagian dari 250 unit rumah layak huni gratis yang didirikan Astra di dua wilayah, yakni 165 unit di Banyumas dan 85 unit di Garut, Jawa Barat (Jabar). 

Peresmian pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) di Desa Tunjung, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Selasa (20/8/2024).

Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan, program tersebut bukan sekadar membangun rumah, melainkan juga menghadirkan harapan bagi masyarakat.

Baca juga: Dukung Dekarbonisasi, Astra Property Tanam 500 Mangrove di Pulau Pramuka

“(Program ini) bukan sekadar tentang membangun rumah, melainkan juga membangun harapan, kebersamaan, dan masa depan yang lebih baik. Astra berharap, setiap rumah yang dibangun bukan sekadar bangunan, melainkan juga tempat berteduh yang penuh cinta, tempat bertumbuhnya mimpi, dan tempat keluarga merajut masa depan,” ujar Boy dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (4/9/2025).

Ia menambahkan, kolaborasi lintas pihak menjadi kunci keberhasilan. Oleh karena itu, Astra turut menggandeng berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, perangkat desa, hingga komunitas. 

“Masyarakat penerima manfaat (juga dapat) terlibat aktif mendukung pembangunan rumah layak huni ini demi menciptakan dampak positif untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” lanjutnya.

Untuk diketahui, groundbreaking Rumah Layak Huni Astra dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Subagyo, serta Direktur Penyusunan Sistem Pembiayaan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman R Haryo Bekti Martoyoedo. Turut hadir pula jajaran eksekutif Grup Astra.

Baca juga: Astranauts 2025 Jadi Etalase Talenta Digital Nasional, Ini Daftar Pemenangnya

Rumah layak huni tersebut ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, terutama petani dan warga di Desa Sejahtera Astra maupun Hutan Karbon Astra. 

Adapun syarat penerima manfaat bantuan tersebut, antara lain sudah berkeluarga, memiliki atau menguasai tanah, belum memiliki rumah atau menempati rumah tidak layak huni, serta belum pernah menerima bantuan rumah sebelumnya.

Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto saat memberikan sambutan dalam acara Groundbreaking Rumah Layak Huni Astra di Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (20/8/2025). Dok. Astra Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto saat memberikan sambutan dalam acara Groundbreaking Rumah Layak Huni Astra di Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (20/8/2025).

Komitmen berkelanjutan 

Pembangunan rumah layak huni merupakan bagian dari kontribusi berkelanjutan Astra melalui program Desa Sejahtera Astra. 

Sejak 2016, program tersebut telah mendampingi masyarakat untuk menggali potensi lokal sekaligus meningkatkan taraf hidup secara mandiri.

Baca juga: Astranauts 2025: Ajang Apresiasi Bagi Ide dan Inovasi Startup Generasi Muda

Melalui pendekatan menyeluruh, Astra tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi, jejaring sosial, dan kualitas hidup masyarakat desa.

Saat ini, terdapat 1.515 Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra di seluruh Indonesia. 

Desa Sejahtera Astra berfokus pada pemberdayaan kewirausahaan berbasis produk unggulan desa di bidang pertanian, perikanan, serta wisata dan budaya. 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau