Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DLH DKI: Sumber Pencemaran Sungai di Jakarta adalah Limbah Domestik

Kompas.com - 30/09/2025, 19:34 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengungkapkan bahwa sumber pencemaran sungai di Jakarta berasal dari limbah domestik. Hal ini diketahui berdasarkan pemetaan berbagai sumber pencemar bersama Lembaga Teknologi (Lemtek) Universitas Indonesia.

“Dari hasil pemetaan sumber pencemar terbesar berasal dari sektor domestik, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah yang wajib memiliki surat pernyataan pengelolaan lingkungan," ujar Asep dalam keterangannya, Senin (29/9/2025).

Selain itu, sumber lainnya ialah usaha bengkel, laundry, rumah makan, percetakan, hingga rumah potong hewan yang belum sistem pengelolaan air limbah memadai. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen mengendalikan pencemaran sungai dan memperbaiki kualitas air.

Baca juga: Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL

Asep menyebut, pihaknya membangun infrastruktur pengelolaan limbah hingga pengawasan sumber pencemar secara langsung di aliran sungai. Untuk menekan pencemaran dari sektor usaha, Pemprov DKI pun meluncurkan program Eco Act, inisiatif pembinaan bagi pelaku usaha kuliner dan sektor lain agar menerapkan praktik ramah lingkungan.

"Program ini mencakup sosialisasi peraturan, bimbingan teknis, hingga konsultasi penerapan sistem pengelolaan limbah yang berkelanjutan," tutur dia.

Selain sektor usaha, limbah domestik juga menjadi fokus utama. Pemprov DKI menyiapkan infrastruktur pengelolaan limbah skala besar melalui Jakarta Sewerage System yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Sistem itu ditargetkan mencakup 80 persen wilayah Jakarta dan mampu menurunkan konsentrasi pencemar sungai hingga 70 persen.

“Kami optimistis langkah ini akan mengembalikan fungsi sungai Jakarta agar kembali sehat,” sebut Asep.

Baca juga: KLH Awasi 5 Perusahaan, Diduga Buang Limbah yang Cemari Sungai Brantas

Pihaknya juga tengah membangun dan mengoperasikan puluhan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD), serta merevitalisasi tangki septik di kawasan padat penduduk. Dengan begitu, pembuangan limbah rumah tangga khususnya dari toilet langsung ke badan air bisa dicegah.

“Namun, seluruh upaya ini tidak akan maksimal tanpa kesadaran masyarakat. Kami mengimbau warga untuk memilah sampah dari rumah dan tidak membuang limbah rumah tangga maupun industri ke sungai,” ucap dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau