Dalam situasi seperti ini, kamu sebaiknya fokus pada hal yang bisa dikendalikan yakni diri sendiri.
Jangan biarkan situasi saat ini mengontrolmu, seperti “memaksa” agar diri hanya fokus pada apa yang sedang terjadi sekarang, bukannya mengurai stres dan cemas yang menumpuk.
“Misalnya sudah ke berbagai dokter, sudah melakukan berbagai upaya secara fisik, tapi (dampak pada fisik) enggak kunjung berkurang, mungkin perlu sesi khusus dengan tenaga profesional seperti psikolog, psikiater, terapis, coach,” kata Ayu.
Baca juga:
Dampak beban mental terhadap fisik bisa semakin parah jika kamu melupakan waktu istirahat. Misalnya, perihal pekerjaan, prioritaskan tugas yang lebih penting.
“Kita bukan Superman. Waktu kita terbatas dan energi kita terbatas. Maka, yang penting-penting dulu saja. Selebihnya, kita alokasikan untuk beristirahat,” tutur Ayu.
Istirahat pun jenisnya ada berbagai macam, seperti tidur, jalan-jalan, dan curhat ke orang yang dipercaya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di siniArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya