KOMPAS.com - Korupsi dan konflik politik yang terjadi di Indonesia saat ini bisa menyebabkan trauma kolektif.
Adapun trauma kolektif adalah trauma yang muncul saat masyarakat bersama-sama merasakan ancaman, ketakutan, atau kehilangan karena peristiwa sosial.
Baca juga:
Trauma kolektif dapat menimbulkan reaksi berupa mudah panik dan tegang, overthinking dan sulit fokus, emosi yang sulit dikontrol, serta rasa tidak berdaya dan kehilangan harapan.
Jika dibiarkan, trauma kolektif bisa memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan, salah satunya hubungan sosial.
Santosha.id, layanan kesehatan mental individu dan perusahaan, bekerja sama dengan Menjadi Manusia, sebuah platform yang mengangkat isu-isu seputar kesehatan mental, mengadakan sesi trauma healing.
Psikolog klinis Santosha.id, Ayu Rahmawati Tirto, M.Psi, mengatakan, sesi ini merupakan wadah agar masyarakat yang terdampak trauma kolektif bisa saling membantu menenangkan diri.
“Sekalian supaya enggak dipendam sendirian semua perasaan dan ketidaknyamanan yang dialami, khususnya di beberapa hari terakhir ini. Dan supaya kita tahu bahwa kita punya support yang dibutuhkan, jadi enggak sendirian,” terang Ayu dalam sesi yang Kompas.com ikuti, Minggu (31/8/2025).
Melalui sesi trauma healing tersebut, masyarakat yang berpartisipasi diharapkan tidak sungkan untuk mencari bantuan ketika dampaknya sudah memengaruhi kehidupan mereka.
Baca juga: