Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Beberapa sekolah menerapkan pendidikan jarak jauh (PJJ), alias belajar di rumah, imbas situasi negara yang sedang tidak kondusif.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, misalnya, memberi izin penerapan PJJ sejak Senin (1/9/2025) sampai waktu yang belum ditentukan.
Baca juga:
Namun, tidak semua orangtua bisa mendampingi anak saat PJJ. Ada yang sibuk mengurus rumah, ada pula yang sibuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Meskipun bisa meluangkan waktu untuk mendampingi anak PJJ, ayah dan ibu bisa stres karena kegiatan yang perlu dilakukan semakin bertambah. Jam kerja pun bisa molor.
Lantas, bagaimana cara agar orangtua tidak stres selama mendampingi anak PJJ?
Menurut psikolog klinis anak dan remaja dari Layanan Psikologi JEDA di Bandar Lampung, Nanda Erfani Saputri, M.Psi., PJJ memang menjadi tantangan bagi orangtua. Merasa stres pun wajar karena ada situasi yang berubah dalam kesehariannya.
“Misalnya saat anak sekolah, orangtua bisa mengerjakan apa di rumah. Tiba-tiba, mereka harus mendampingi anak karena PJJ, tapi juga harus mengerjakan hal lain,” kata Nanda saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/9/2025).
Apa yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah menyadari kondisi diri sendiri. Sebab, dalam kondisi seperti ini, tantangan tidak hanya dari tuntutan mendampingi anak yang PJJ.
Ayah dan ibu juga menghadapi tantangan berupa menerima terlalu banyak informasi tentang kondisi saat ini dari media sosial, televisi, atau obrolan dengan orang lain sehingga menambah rasa kewalahan.
“Kalau rasanya sedang sangat overwhelmed, salah satu yang bisa dilakukan adalah ambil jeda sejenak, enggak perlu lama-lama, untuk kembali terkoneksi dengan diri sendiri,” ujar Nanda.
Teknik pernapasan box breathing
Cara selanjutnya adalah mengatur pernapasan, misalnya dengan menerapkan teknik pernapasan box breathing atau bernapas sambil memvisualisasikan sebuah kotak.
Ketika menarik napas, bayangkan sedang “menggambar” satu garis. Lalu, embuskan.
Kemudian, tarik napas lagi sambil membayangkan hal serupa. Ulangi sampai apa yang kita “gambar” sudah membentuk sebuah kotak.
Baca juga:
Teknik pernapasan 478
Bisa juga mencoba teknik pernapasan 478, yaitu menarik napas selama empat detik, menahan napas selama tujuh detik, dan mengembuskan napas selama delapan detik.
“Kalau ribet dengan cara-cara itu, fokus saja ke tarik napas dan buang napas. Itu adalah cara tersimpel yang bisa dilakukan orangtua,” tutur Nanda.