Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Tersangka Bunuh dan Kubur Feni Ere di Palopo, 115 Adegan Diperagakan

Kompas.com - 02/06/2025, 18:42 WIB
Amran Amir,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Palopo menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Feni Ere (28) di rumah korban, di Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan Senin (2/6/2025).

Feni sebelumnya ditemukan tewas dalam kondisi tinggal kerangka pada Februari 2025 di Kelurahan Battang Barat, Kota Palopo.

Dalam rekonstruksi ini, tersangka Ahmad Yani alias Amma (35) memperagakan 115 adegan hingga Feni meninggal.

 

Baca juga: Jelang Rekonstruksi Pembunuhan, Keluarga Feni Ere Menangis Histeris

Proses Rekonstruksi

Kepala Satuan Reskrim Polres Palopo, Iptu Sahrir, menyatakan bahwa tersangka mengakui seluruh perbuatannya selama proses rekonstruksi berlangsung.

Kegiatan ini menampilkan sejumlah adegan secara detail, mulai dari saat pelaku masuk ke rumah korban hingga proses penguburan jenazah.

“Dalam rekonstruksi ini ada 115 adegan yang diperagakan. Pada adegan ke-50, tersangka melakukan pembunuhan. Saat itu, tersangka membenturkan kepala korban ke lantai,” kata Sahrir saat dikonfirmasi, Senin (2/6/2025) sore.

Sahrir menambahkan, rekonstruksi turut dihadiri para saksi, baik dari pihak keluarga maupun rekan pelaku, yang terlibat sebelum dan sesudah kejadian.

“Hampir tidak ada perbedaan antara berita acara pemeriksaan dengan hasil rekonstruksi. Keterangan tersangka dengan proses rekonstruksi hampir 99 persen sesuai. Tersangka kooperatif, sejak awal dia jujur menceritakan apa yang telah dilakukan,” ungkapnya.

“Tersangka mengikat mulut korban sejak masih di dalam kamar, kemudian membawanya ke lokasi penguburan di Battang Barat,” tambah Sahrir.

Rekonstruksi ini juga menjawab sejumlah keraguan pihak keluarga korban, seperti dugaan bahwa tersangka tidak mampu mengendarai mobil.

“Tadi kita lihat sendiri, dari pihak keluarga korban juga menyaksikan bahwa tersangka bisa mengemudikan mobil. Selanjutnya, soal dugaan ada orang lain dalam kasus ini juga sudah terjawab – tersangka bertindak seorang diri,” tegasnya.

Pelaksanaan rekonstruksi sempat tertunda beberapa kali karena awalnya direncanakan berlangsung di Mapolres Palopo. Namun, pihak keluarga korban meminta agar dilakukan di rumah korban.

Baca juga: Komunitas Vespa Palopo Tegaskan Pelaku Pembunuhan Feni Ere Bukan Anggota Mereka

“Beberapa kali kami ingin lakukan di dalam Mako Polres, namun pihak keluarga menolak. Awalnya kami pertimbangkan keamanan, tapi setelah mereka menyatakan aman dilakukan di rumah korban, maka kami laksanakan di sana,” tuturnya.

Jelang pelaksanaan rekonstruksi kematian Feni Ere (28), orangtua korban menangis histeris. Senin (2/6/2025)KOMPAS.com/MUH. AMRAN AMIR Jelang pelaksanaan rekonstruksi kematian Feni Ere (28), orangtua korban menangis histeris. Senin (2/6/2025)

Tangis Histeris Keluarga

Suasana haru menyelimuti lokasi saat rekonstruksi berlangsung. Keluarga korban – ibu, ayah, dan saudara-saudara Feni – menangis histeris menyaksikan proses yang memilukan tersebut.

Pantauan di lokasi menunjukkan, ibu korban tak kuasa menahan air mata ketika mobil jenazah tiba di halaman rumah. Ayah dan saudara-saudara Feni pun tampak larut dalam kesedihan mendalam.

Halaman:


Terkini Lainnya
Gegara Senggol Gelas Miras, Pemuda di Makassar Tewas Ditikam Tetangga
Gegara Senggol Gelas Miras, Pemuda di Makassar Tewas Ditikam Tetangga
Makassar
Update Bocah SD Tewas Diduga Dikeroyok Teman di Makassar, 7 Saksi Diperiksa
Update Bocah SD Tewas Diduga Dikeroyok Teman di Makassar, 7 Saksi Diperiksa
Makassar
Pesta Miras Berujung Maut, Pemuda Makassar Tewas Ditusuk Tetangga Sendiri
Pesta Miras Berujung Maut, Pemuda Makassar Tewas Ditusuk Tetangga Sendiri
Makassar
Sebelum Meninggal, Ustaz Yahya Waloni Sempat Keluhkan Sakit Kepala Pusing
Sebelum Meninggal, Ustaz Yahya Waloni Sempat Keluhkan Sakit Kepala Pusing
Makassar
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Saat Isi Khotbah, Jemaah: Allahuakbar Kata Terakhirnya
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Saat Isi Khotbah, Jemaah: Allahuakbar Kata Terakhirnya
Makassar
Yahya Waloni Meninggal Dunia, Jemaah Ungkap Isi Khotbah Terakhirnya
Yahya Waloni Meninggal Dunia, Jemaah Ungkap Isi Khotbah Terakhirnya
Makassar
Sapi Kurban Prabowo Disembelih, Dibagikan ke Ratusan Warga dan Penderita Stunting
Sapi Kurban Prabowo Disembelih, Dibagikan ke Ratusan Warga dan Penderita Stunting
Makassar
Sehari Jelang Idul Adha, Harga Cabai Keriting Naik Rp 20.000, Tomat Rp 3.000
Sehari Jelang Idul Adha, Harga Cabai Keriting Naik Rp 20.000, Tomat Rp 3.000
Makassar
Ada Warga Masak Burasa Lupa Matikan Kompor, 5 Rumah Hangus Terbakar di Luwu
Ada Warga Masak Burasa Lupa Matikan Kompor, 5 Rumah Hangus Terbakar di Luwu
Makassar
Jemaah An Nazir di Gowa Rayakan Idul Adha Lebih Awal, Sembelih Hewan Kurban Juga
Jemaah An Nazir di Gowa Rayakan Idul Adha Lebih Awal, Sembelih Hewan Kurban Juga
Makassar
Beruntungnya Dua Jemaah Haji Asal Sulbar, Dapat Hadiah Uang Riyal dari Arab Saudi...
Beruntungnya Dua Jemaah Haji Asal Sulbar, Dapat Hadiah Uang Riyal dari Arab Saudi...
Makassar
6 Polisi Makassar Aniaya, Peras, dan Lecehkan Warga, Pengamat: Mengerikan
6 Polisi Makassar Aniaya, Peras, dan Lecehkan Warga, Pengamat: Mengerikan
Makassar
Pegawai Bank BUMN Akui Tak Cegah Uang Palsu UIN Makassar: Saya Tak Punya Wewenang
Pegawai Bank BUMN Akui Tak Cegah Uang Palsu UIN Makassar: Saya Tak Punya Wewenang
Makassar
Sidang Bongkar Awal Jaringan Uang Palsu UIN Makassar, Modus Ingin Buat 'Uang Layak Edar' Terkuak
Sidang Bongkar Awal Jaringan Uang Palsu UIN Makassar, Modus Ingin Buat "Uang Layak Edar" Terkuak
Makassar
6 Polisi Peras dan Aniaya Warga, Hingga Kini Belum Jalani Sidang Etik
6 Polisi Peras dan Aniaya Warga, Hingga Kini Belum Jalani Sidang Etik
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau