Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawalkot Sebut Tak Ada Larangan Main Skateboard di Depok Open Space

Kompas.com - 01/06/2025, 21:55 WIB
Lidia Pratama Febrian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah menegaskan, tidak ada larangan bagi anak-anak maupun masyarakat umum untuk bermain skateboard di taman depan Depok Open Space (DOS).

“Setahu saya, tidak ada larangan bermain skateboard di area taman itu,” ujar Chandra dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).

Baca juga: Pelajar SMP Dianiaya Pria di Depok Open Space gara-gara Skateboard

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul beredarnya video yang diunggah akun Instagram @depok24jam terkait kekerasan terhadap seorang pelajar SMP berusia 15 tahun.

Dalam video, seorang remaja ditendang oleh seorang pria dewasa setelah tak sengaja skateboard-nya mengenai pria tersebut.

Chandra mengatakan, ruang terbuka publik seperti taman memang dirancang sebagai area ramah bagi aktivitas anak-anak dan remaja. Ia memastikan tidak menoleransi segala bentuk kekerasan.

“Depok ini kota ramah anak. Kami pastikan tidak boleh ada kekerasan terhadap anak, dan kami tidak mentoleransi kekerasan dalam bentuk apa pun,” tutur Chandra.

“Apapun alasannya, menendang anak SMP usia 15 tahun tidak bisa dibenarkan," lanjut dia.

Pemerintah Kota Depok meminta polisi memburu pelaku dan siap memberikan pendampingan hukum serta psikologis bagi korban.

“Saya sudah minta pelakunya dicari. Ini bukan delik aduan, jadi harus ditindaklanjuti oleh penegak hukum,” ujarnya.

Baca juga: Pelajar SMP Dianiaya Saat Main Skateboard, Wawalkot: Depok Kota Ramah Anak, Tak Bisa Ditoleransi

Sementara itu, Kapolsek Pancoran Mas, AKP Hartono, menyatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengimbau korban segera melapor.

“Kami imbau korban segera melapor agar proses hukum bisa berjalan dan memberikan efek jera,” kata Hartono saat dikonfirmasi Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Megapolitan
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Megapolitan
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Megapolitan
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap 'Ngebul' ke Muka Saya
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Megapolitan
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Megapolitan
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Megapolitan
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
Megapolitan
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Megapolitan
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Megapolitan
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Megapolitan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau