Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walkot Bekasi Tawarkan Bantuan Hukum untuk Siswa SD Korban Perundungan

Kompas.com - 08/06/2025, 10:58 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Mohamad Bintang Pamungkas

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan kesiapannya memberikan bantuan hukum bagi keluarga siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Pondok Gede yang menjadi korban perundungan oleh empat teman sekelasnya.

Selain itu, ia juga meminta Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi turun tangan memberikan pendampingan dan edukasi terhadap korban.

“KPAD juga sudah saya minta turun untuk memberikan pendampingan dan edukasi. Kami juga sudah menawarkan pendampingan hukum kepada keluarga korban,” ujar Tri kepada Kompas.com, Sabtu (7/6/2025).

Tri menegaskan, bahwa pemulihan psikologis bagi korban menjadi prioritas utama. Ia mengatakan tim psikolog akan diterjunkan untuk mendampingi korban dan pelaku demi menghilangkan trauma serta membangun kembali kepercayaan diri.

“Kami akan melakukan pendampingan psikologis terhadap korban dan pelaku agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta menghilangkan trauma,” jelasnya.

Pemulihan mental ini, menurutnya, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, terutama karena korban masih berusia di bawah umur.

Tri menyebut proses ini akan membutuhkan lebih dari 15 sesi pertemuan.

Baca juga: Nestapa Siswa SD di Bekasi: Dirundung, Dipalak, hingga Ingin Pindah Sekolah

Kronologi Kejadian

Kasus ini bermula pada Jumat (16/5/2025), ketika seorang siswa SDN di Pondok Gede diduga menjadi korban kekerasan oleh empat rekannya di sebuah ruang kelas.

Korban yang berusia 10 tahun mengalami luka fisik berupa memar di beberapa bagian tubuh serta pergeseran tulang di pundak.

“Pinggang memar biru, di paha juga memar. Diagnosis dokter menunjukkan adanya pergeseran tulang di pundak akibat pukulan,” ujar ibu korban berinisial A saat dikonfirmasi.

A menceritakan bahwa kejadian bermula ketika ia meminta anaknya menjauhi teman-teman yang sering memalak.

Keesokan harinya, korban menolak ajakan empat temannya untuk bertemu, yang kemudian memicu kemarahan.

Salah satu pelaku langsung menampar korban. Dalam kondisi ketakutan, korban dibawa ke sebuah ruang kelas di lantai atas sekolah, di mana dua pelaku mengunci pintu dan dua lainnya melakukan aksi kekerasan.

“Ada dua orang yang mukul di kelas itu,” ungkap A.

Baca juga: Siswa SD di Bekasi Dirundung 4 Temannya, Tulang Pundak Bergeser

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Megapolitan
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Megapolitan
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Megapolitan
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap 'Ngebul' ke Muka Saya
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Megapolitan
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Megapolitan
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Megapolitan
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
Megapolitan
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Megapolitan
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Megapolitan
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Megapolitan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Perbaiki Ratusan Rumah yang Rusak akibat Angin Puting Beliung
Pemkot Depok Bakal Perbaiki Ratusan Rumah yang Rusak akibat Angin Puting Beliung
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau