Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi Umum vs Kendaraan Pribadi: Mana yang Lebih Baik Bagi Pekerja?

Kompas.com - 07/08/2025, 10:32 WIB
Mohamad Bintang Pamungkas

Penulis

KOMPAS.com - Bagi para pekerja komuter di kawasan Jabodetabek, ongkos transportasi kini menjadi beban yang signifikan dalam pengeluaran bulanan.

Dihadapkan pada pilihan antara menggunakan transportasi umum (transum) atau kendaraan pribadi, banyak warga menimbang-nimbang dari sisi efisiensi biaya, kenyamanan, hingga aksesibilitas.

Data dan cerita warga yang dihimpun menunjukkan, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun ongkosnya relatif sama-sama tinggi.

Baca juga: Beratnya Ongkos Transportasi di Jabodetabek, Warga: Hampir Sejuta Cuma Buat ke Kantor

Perbandingan Biaya: Transportasi Umum vs Pribadi

Warga Bogor, Fabian (30), mengaku harus menghabiskan sekitar Rp 46.000 per hari untuk pulang-pergi ke kantornya di Jakarta.

Ongkos itu terdiri dari parkir motor, tiket KRL, dan ojek online (ojol). Untungnya, sistem kerja hybrid (WFO dan WFH) meringankan bebannya.

“Kalau masuk tiap hari, bisa hampir sejuta sebulan cuma buat ongkos ke kantor,” ujarnya saat ditemui Kompas.com, Selasa (5/8/2025).

Sementara itu, Intan (29), warga Depok yang bekerja di Jakarta Pusat, menghabiskan sekitar Rp 83.000 per hari atau Rp 1,6 juta per bulan, dengan moda kombinasi LRT dan ojol.

Baca juga: Ramai Truk Pasang Bendera One Piece Jelang HUT RI, Ternyata Ini Alasan Para Sopir

“Dari Harjamukti ke LRT Dukuh Atas sekitar Rp 40.000 pp. Terus naik ojol ke Patal Senayan juga sekitar Rp 40.000 pp. Pulangnya kadang dijemput, kalo enggak naik busway dari Harjamukti Rp 3.000,” tutur Intan kepada Kompas.com, Rabu (6/8/2025).

Biaya serupa juga dirasakan Sasi (25), Dira (22), dan warga lainnya yang rata-rata menghabiskan Rp 1,3 juta hingga Rp 1,6 juta per bulan, tergantung dari lokasi rumah dan moda pengumpan yang digunakan.

Sebagian besar dari ongkos transportasi umum ini tersedot pada biaya perjalanan dari rumah ke stasiun atau halte, dan stasiun atau halte ke kantor (first mile dan last mile).

“Jarak terdekat dari rumah ke halte terdekat itu tuh bisa 1,6 kilometer. Transportasi umum sudah ada beberapa pilihan tapi yang masih PR tuh akses ke halte atau stasiun dari rumah,” ucap Sasi.

Baca juga: Saat Gaji Pas-pasan Terimpit Beratnya Ongkos Transportasi Harian

Di sisi lain, pengguna kendaraan pribadi seperti sepeda motor justru mencatat pengeluaran yang sedikit lebih ringan, meski tak jauh berbeda.

Jemmy (30), warga Depok, misalnya, mengeluarkan sekitar Rp 650.000–700.000 per bulan untuk bensin dan parkir ke kantornya di Sudirman, Jakarta Selatan.

“Itu buat bensin seminggu Rp 100.000. Sisanya buat parkir sekitar Rp 12.000 sehari,” kata Jemmy.

Harry (29) dari Cibinong, Bogor, bahkan menghabiskan Rp 450.000–550.000, termasuk parkir dan bensin, ke kantornya di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Ongkos ini belum termasuk biaya tak terduga seperti servis.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau