JAKARTA, KOMPAS.com – Massa aksi bela Palestina di Jalan Merdeka Selatan, depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2025), membubarkan diri.
Berdasarkan pemantauan Kompas.com di lokasi, peserta aksi mulai membubarkan diri pada pukul 19.10 WIB.
Setelah itu, petugas PPSU Jakarta Pusat membersihkan sampah di area depan Kedubes AS.
Sejumlah polisi juga membantu merapikan pembatas jalan yang sebelumnya digunakan untuk pengamanan lokasi aksi.
Baca juga: Nyala Lilin Jadi Penutup Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS
Aksi bela Palestina diisi dengan orasi, doa bersama, tabur bunga, dan sholat berjemaah.
Puncak acara terjadi pada pukul 17.40 WIB saat ratusan lilin dinyalakan di atas spanduk besar bertuliskan “700 Hari Genosida di Gaza”, dikelilingi bunga mawar merah dan putih sebagai simbol duka, cinta, dan harapan bagi rakyat Palestina.
“Lilin dan bunga mawar ini bukan hanya simbol, tapi juga doa kami untuk perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina," kata salah satu koordinator aksi dalam orasinya.
Massa, yang didominasi perempuan dan anak-anak, membawa berbagai poster bertuliskan “Stop Genocide”, “Suspend Israel from the UN”, serta foto korban perang dan jurnalis yang gugur.
Mereka juga membacakan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia serta lagu Palestina Atouna El Toufoule.
Bendera merah-putih dan bendera Palestina berkibar berdampingan.
Baca juga: Massa Aksi Bela Palestina Padati Depan Kedubes AS, Ini Tuntutannya
Aksi ini diinisiasi Aliansi Pemuda Indonesia (API) Palestina dengan tajuk “Jakarta Hingga Gaza: Keadilan untuk Kemanusiaan Semesta”.
“Kami ingin menyampaikan pesan moral dari Jakarta bahwa keadilan kemanusiaan harus ditegakkan, dan penderitaan rakyat Palestina tidak bisa terus dibiarkan,” Namsianto Wakhid, pengurus API Palestina.
Menurut Namsianto, rangkaian aksi diwarnai penyalaan lilin, tabur bunga, doa bersama, dan orasi.
“Ini adalah panggilan kemanusiaan. Dukungan rakyat Indonesia diharapkan memberi energi moril bagi perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan sepenuhnya,” ujarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini