JAKARTA, KOMPAS.com - Dua rumah warga di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengalami kerusakan parah bersamaan dengan jebolnya tanggul di Kali Pulo atau dikenal sebagai Tanggul Baswedan akibat banjir pada Kamis (30/10/2025).
Arus deras air sungai yang meluap meruntuhkan sebagian dinding rumah warga di sekitar lokasi.
Salah satu rumah terdampak berada di RT 003 RW 006 milik Yuni (38), yang tinggal bersama suami dan anaknya.
Saat kejadian, anaknya, Naza, hendak masuk ke rumah yang pintunya tertutup rapat.
Ia sempat mengira ayahnya menutup pintu dari dalam. Namun begitu pintu dibuka, gelombang air langsung menerjang tubuhnya.
“Ini katanya, ‘Kok rumah ketutup ini pintu ya?’ Pas dia buka, sudah, banjir,” jelas Yuni saat ditemui di sekitar lokasi, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: Ini Penyebab Tanggul Baswedan Jebol hingga Jati Padang Banjir
Tembok kamar di dalam rumah Yuni telah bolong diterjang banjir, dan hampir seluruh barang miliknya terseret arus. Ia bersama keluarga kini mengungsi di lantai dua Mushala Sabili.
“Ya sudah semuanya pada habis, kipas, baju, semua,” kata dia.
Yuni berharap segera mendapat bantuan pascabencana ini. “Buat saya, namanya saya cuma rakyat kecil. Suami cuma ojek online. Ya sudah, mudah-mudahan ada bantuan,” ungkapnya.
Korban lainnya, Hasan (51), warga RT 004, juga mengalami kerusakan pada bagian dapur rumahnya yang bersebelahan langsung dengan aliran Kali Pulo. Ia berharap ada perbaikan permanen pada struktur tanggul dan jembatan agar banjir serupa tidak kembali terjadi.
“Pengennya ditinggin lagi, termasuk jembatannya supaya enggak masuk ke dalam airnya,” ujar Hasan, Sabtu (1/11/2025).
Hasan tidak menyaksikan langsung peristiwa itu. Ia baru mengetahui setelah diberi tahu anak dan tetangganya.
Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Jakarta hingga 6 November 2025
“Tetangga saya lihat air berbalik. Pas tuh anak saya ngabarin, ‘Ayah, rumah jebol,’” ungkapnya.
Menurut Hasan, air sungai saat itu mengalir sangat deras dengan volume tinggi hingga menghantam jembatan kecil di dekat rumahnya.
“Nah, karena air itu mengalir terlalu deras, mentok ke tembok yang tanggul itu, jadi air berbalik. Jadi nabrak tembok ini,” jelasnya.