Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Asset Tambah 9 Produk Reksa Dana ke Jenius

Kompas.com - 09/10/2024, 21:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BNI Asset Management (BNI AM) berkolaborasi dengan PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) untuk memperluas penjualan reksa dana melalui jaringan Bank BTPN sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).

Melalui kerja sama ini, BNI-AM menambah 9 reksa dana di line product Jenius, yaitu 1 reksa dana pasar uang (BNI-AM Dana Likuid), 2 reksa dana pendapatan tetap (BNI-AM Teakwood dan BNI-AM Ardhani Pendapatan Tetap Syariah), dan 6 reksa dana indeks.

Adapun keenam reksa dana indeksnya yakni BNI-AM Indeks IDX30 (BNI30), BNI-AM IDX Growth 30 , BNI-AM SRI-KEHATI Kelas R1, BNI-AM IDX - PEFINDO Prime Bank Kelas R1, BNI-AM PEFINDO i-Grade Kelas R1, dan BNI-AM IDX High Dividend 20.

Baca juga: Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, Bos BNI: Ekonomi Global Masih Dihadapi Ketidakpastian

Plt. Direktur Utama BNI AM, Ade Yusriansyah mengatakan, dengan kolaborasi ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan nasabah Bank BTPN akan produk investasi reksa dana sekaligus memperluas jaringan pemasaran produk reksa dana BNI-AM.

“Dengan kerja sama ini menjadi sinergi bisnis yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak dan terutama memberikan manfaat dan solusi finansial bagi nasabah Bank BTPN. Manfaat lain bagi BNI-AM tentunya akan semakin memperluas jaringan pemasaran reksa dana,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Tabu (9/10/2024).

Lebih lanjut Ade mengatakan, saat ini BNI-AM mempunyai berbagai produk andalan untuk memenuhi kebutuhan nasabah berupa reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana ETF, dan reksa dana indeks yang dikenal dengan “BNI-AM Family of Index Fund”.

Baca juga: Bos BNI Beri Kisi-kisi Kinerja Keuangan Kuartal III-2024


Sementara BNI-AM Family of Index Fund” terdiri dari 8 reksa dana indeks yang mempunyai karakteristik yang beragam sesuai dengan berbagai preferensi nasabah yang berbeda-beda pula.

Reksa dana indeks BNI-AM dibuat bekerjasama dengan provider indeks terkemuka seperti IDX, PEFINDO dan Yayasan KEHATI. Dari 8 reksa dana indeks anggota “BNI-AM Family of Index Fund” yang dimilik BNI-AM, 6 di antaranya sudah tersedia di semua kanal penjualan Bank BTPN.

Ade mengatakan, salah satu alasan pihaknya menggandeng BTPN adalah karena perusahaan ini memiliki aplikasi yang bernama Jenius dengan jaringan yang luas sehingga dinyakini bisa mempermudah semua nasabah baik nasabah BTPN ataupun BNI AM untuk menikmati solusi finansial melalui berbagai promo produk dan literasi keuangan yang diberikan oleh kedua perusahaan tersebut.

“Kemudahan dan inovasi aplikasi mobile Jenius diharapkan tidak hanya menambah Number of Account (NoA) nasabah baru namun juga meningkatkan manfaat inklusi keuangan yang dicanangkan oleh OJK,” kata Ade.

Baca juga: Bank BTPN Resmi Ganti Nama jadi Bank SMBC Indonesia

Hal ini juga diamini oleh Wakil Direktur Utama Bank BTPN Darmadi Sutanto. Dia bilang, lewat kerjasama ini pihaknya menghadirkan solusi investasi yang dirancang untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas dan peluang yang lebih baik dalam lanskap keuangan yang semakin kompleks.

“Kerja sama ini mencerminkan komitmen kami untuk memberikan solusi dan layanan keuangan yang lengkap dengan menghadirkan variasi pilihan investasi yang disesuaikan dengan kebutuhan berbagai segmen nasabah dengan memanfaatkan dukungan tekonologi digital,” kata Darmadi.

Baca juga: Ekonomi Makin Menantang, BTPN Syariah Dorong Pemberdayaan Segmen Ultra Mikro

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau