JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) mencatat laba bersih Rp 519,43 miliar sepanjang 2024.
Angka ini tumbuh 14,61 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan 2023.
Direktur Bisnis Hana Bank Geoffry Nugraha menjelaskan, kenaikan laba bersih terutama berasal dari pendapatan bunga bersih yang naik 4,07 persen yoy menjadi Rp 1,79 triliun.
Baca juga: Hana Bank Perkuat Wealth Management, Gandeng BNP Paribas AM Pasarkan Reksa Dana
Selain itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) juga meningkat, khususnya dari bisnis wealth management.
Geoffry menambahkan, efisiensi beban operasional ikut menopang pertumbuhan laba.
"Pendapatan bunga bersih ini ditopang oleh pertumbuhan kredit di semua segmen, termasuk korporasi, UKM, dan konsumer. Kontribusi terbesar berasal dari kredit korporasi," kata Geoffry dalam keterangan resmi, Rabu (30/4/2025).
Total penyaluran kredit mencapai Rp 37,12 triliun. Angka ini tumbuh 8,16 persen dibandingkan tahun lalu.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) juga membaik menjadi 0,76 persen, turun dari 0,86 persen pada 2023.
Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 2,67 persen secara tahunan menjadi Rp 26,93 triliun.
Kenaikan ini ditopang layanan perbankan digital melalui LINE Bank by Hana Bank (LINE Bank) yang terus berkembang.
Baca juga: Bidik Wisatawan Indonesia, Hana Bank Gandeng Organisasi Pariwisata Korsel
Sepanjang 2024, jumlah nasabah LINE Bank mencapai 1,2 juta, naik 44 persen dibandingkan 2023.
Layanan digital ini menghadirkan sejumlah fitur baru seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA), Quick Credit, kartu debit contactless, dan EZCard untuk transaksi di Korea Selatan.
LINE Bank juga meluncurkan tabungan berjangka Goal Savings bersama Hana Bank.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang