JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menyiapkan sejumlah stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat selama masa libur sekolah pertengahan tahun. Salah satu yang menjadi sorotan adalah diskon tarif listrik 2025 sebesar 50 persen yang diberikan khusus untuk pelanggan rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.
Kebijakan ini diumumkan usai Rapat Koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Diskon listrik 50 persen ini menjadi bagian dari enam paket stimulus berbasis konsumsi domestik yang disiapkan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini.
Baca juga: Diskon Tarif Listrik 50 Persen Kembali Berlaku 5 Juni 2025, Sasar Rumah Tangga 450 VA dan 900 VA
“Stimulus ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal ke-2. Momentum ini kita manfaatkan untuk membuat beberapa program yang bisa meningkatkan konsumsi,” kata Airlangga dalam keterangannya, dikutip Sabtu (24/5/2025).
Program diskon tarif listrik PLN ini akan menyasar sekitar 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 VA.
Diskon berlaku selama dua bulan, yaitu Juni dan Juli 2025, bertepatan dengan masa liburan sekolah dan pencairan gaji ke-13 bagi ASN dan pekerja sektor formal.
Menurut Airlangga, kebijakan ini diharapkan dapat menjadi penopang daya beli masyarakat, terutama setelah momentum konsumsi tinggi pada periode Natal dan Tahun Baru telah lewat.
Baca juga: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi 5 Juni, Hanya untuk Pelanggan Daya Kecil
"Liburan sekolah dan gaji ke-13 menjadi kesempatan penting untuk mendongkrak konsumsi domestik, dan kita dukung lewat berbagai stimulus, termasuk diskon listrik 2025 ini," ujar dia.
Diskon listrik bukan satu-satunya insentif yang digulirkan pemerintah. Dalam rapat tersebut, Airlangga memaparkan enam paket stimulus yang tengah difinalisasi dan dijadwalkan diluncurkan pada 5 Juni 2025. Berikut perinciannya:
Pemerintah juga mendorong pemerintah daerah untuk menciptakan kegiatan pariwisata dan hiburan lokal guna menambah pergerakan masyarakat di dalam negeri.
Baca juga: Pemerintah Siapkan 6 Insentif pada 5 Juni, Ada Diskon Listrik, Diskon Tarif Tol, hingga Bansos
Menko Airlangga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga agar program ini berjalan tepat waktu dan memberi dampak riil bagi ekonomi nasional.
“Kita ingin menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil di kisaran 5 persen. Oleh karena itu, sinergi antar K/L (Kementerian/Lembaga) sangat penting agar program stimulus ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Dengan beragam insentif yang ditawarkan, pemerintah berharap roda ekonomi tetap berputar di tengah ketidakpastian global, sekaligus memberi ruang bagi masyarakat untuk menikmati masa liburan dengan lebih ringan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang