JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menyatakan bahwa investor kawakan asal Amerika Serikat (AS) Ray Dalio tetap menjadi bagian dari lembaga tersebut sebagai penasihat informal.
Pernyataan itu menyusul adanya rumor bahwa Ray Dalio mundur dari jabatan Dewan Penasihat Danantara.
"Bapak Ray Dalio tetap menjadi pendukung setia misi Danantara Indonesia dan terus berperan sebagai penasihat informal bagi pimpinan Danantara Indonesia maupun Presiden Prabowo," tulis BPI Danantara dalam pernyataan bersama, dikutip Kamis (5/6/2025).
Baca juga: Ray Dalio Akhirnya Buka Suara Usai Dirumorkan Mundur dari Danantara
Dalam pernyataan bersama itu, Ray Dalio menegaskan bahwa dirinya masih menjaga hubungan dengan lembaga sovereign wealth fund (SWF) tersebut.
Ray Dalio memang tidak masuk dalam struktur kepengurusan resmi Danantara.
Meski begitu, dia memilih menjadi penasihat informal, baik bagi institusi Danantara maupun bagi Presiden Prabowo Subianto.
"Saya tetap menjadi pendukung setia misi Danantara Indonesia," ujar Ray Dalio dalam pernyataan tersebut.
Sebagai penasihat informal, dia memberikan nasihat dan segala masukan kepada para pimpinan Danantara maupun Presiden Prabowo dengan bersifat sukarela dan tidak dibayar.
"Keterlibatan saya sebagai penasihat tetap sama, dan tidak berubah, bersifat sukarela, dan tidak dibayar. Danantara Indonesia sepenuhnya menghormati serta menghargai kontribusi tersebut,” jelasnya.
Danantara menghormati pilihan Ray Dalio untuk menjadi penasihat.
Danantara menyatakan menghormati dan menghargai kontribusi wawasan serta keahlian Ray Dalio dalam kapasitas sebagai penasihat.
Ray Dalio dinilai telah memberikan manfaat yang besar melalui keahlian dan bimbingannya terhadap Danantara selama setahun terakhir.
Danantara mengakui bahwa saran-saran Ray Dalio yang berharga sangat berperan penting dalam proses pembentukan Danantara menjadi sebuah institusi yang didedikasikan untuk mengkatalisasi investasi di sektor-sektor strategis yang penting bagi pembangunan jangka panjang Indonesia.
"Bersama Presiden Prabowo, Bapak Ray Dalio dan Danantara Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan membuka potensi penuh dari sektor strategis Indonesia," tulis Danantara dalam pernyataan bersama.
Baca juga: Ray Dalio Masih Jadi Penasihat Informal BPI Danantara, Tidak Dibayar
Awal mula isu Ray Dalio mundur dari Danantara dimulai ketika Ray Dalio sempat diumumkan masuk dalam daftar kepengurusan Danantara oleh CEO Danantara, Rosan, pada 24 Maret 2025 lalu, sebulan setelah lembaga sovereign wealth fund itu diluncurkan Presiden Prabowo pada 24 Februari 2025.