Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1998. Ia adalah alumni S1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB. Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1974 ini diangkat sebagai CPNS pada 1999, dan mulai bekerja sebagai peneliti di BPTP Karangploso, Jawa Timur.

Fluktuasi Harga Kopi dan Insentif bagi Petani Indonesia

Kompas.com - 05/06/2025, 14:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam skala nasional, sektor kopi terbukti berkontribusi positif terhadap neraca perdagangan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai ekspor kopi Indonesia pada tahun 2024 melonjak 76,33 persen dibanding tahun sebelumnya.

Lonjakan tersebut membuat Indonesia mencatat surplus perdagangan kopi, artinya nilai ekspor jauh melampaui nilai impor.

Baca juga: Kopi Artisanal dan Evolusi Selera Konsumen Modern

 

Posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia pun semakin kuat. Negara tujuan utama ekspor meliputi Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Malaysia, dengan AS menjadi pasar terbesar yang menyerap ratusan juta dollar AS per tahun dari kopi Indonesia.

Dengan kontribusinya terhadap pendapatan petani dan pemasukan devisa, kopi menjadi salah satu komoditas strategis dalam perekonomian nasional.

Namun, dampak positif ini tidak serta-merta dirasakan oleh semua pelaku dalam rantai industri kopi. Sektor hilir justru menghadapi tekanan akibat lonjakan harga bahan baku.

Produsen kopi olahan dan pemilik kedai kopi terpaksa menaikkan harga jual produk mereka. Banyak pelaku usaha harus menghitung ulang harga menu karena harga biji kopi yang meningkat hingga tiga kali lipat.

Kondisi ini menyebabkan margin keuntungan pelaku usaha menurun, terutama bagi pelaku UMKM yang tidak memiliki skala ekonomi besar.

Akibatnya, konsumen mulai berpikir dua kali untuk membeli kopi premium, dan konsumsi domestik kopi kelas menengah atas berpotensi stagnan.

Ironisnya, ketika harga kopi di pasar global naik, sebagian segmen pasar dalam negeri justru melemah. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat dari kenaikan harga belum sepenuhnya merata di seluruh ekosistem kopi nasional.

Lebih jauh, fluktuasi harga yang tajam menimbulkan kecemasan di kalangan petani. Ketika harga turun secara mendadak, pendapatan mereka bisa tergerus drastis.

Sayangnya, sebagian besar petani kecil tidak memiliki akses terhadap instrumen lindung nilai seperti asuransi pertanian atau kontrak kerja sama pemasaran berjangka.

Ketergantungan pada harga pasar yang berubah-ubah membuat posisi mereka sangat rentan. Dalam konteks ini, kebijakan yang memberikan perlindungan terhadap risiko dan stabilitas pendapatan menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga keberlanjutan sektor kopi nasional.

Tantangan ekosistem kopi Indonesia

Saat ini, ekosistem industri kopi Indonesia tengah menghadapi berbagai tantangan struktural di tengah fluktuasi harga global yang semakin tidak menentu.

Meskipun harga jual kopi di pasar cukup tinggi, keuntungan yang dinikmati petani tetap kecil akibat produktivitas rendah dan biaya produksi yang tinggi.

Halaman:


Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau