Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Lihat Langsung Nduga, Sri Mulyani Turun ke Zona Merah Papua

Kompas.com - 08/06/2025, 11:20 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com – Untuk pertama kalinya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menginjakkan kaki di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (7/6/2025). Wilayah ini dikenal sebagai salah satu zona merah akibat konflik bersenjata antara aparat dan kelompok bersenjata pro-kemerdekaan Papua.

Dikutip dari Regional Kompas.com, kedatangan Sri Mulyani ke Nduga tidak biasa. Ia datang bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dengan pengamanan ketat, termasuk mengenakan rompi antipeluru. Langkah ini dilakukan karena Nduga termasuk wilayah dengan risiko keamanan tinggi.

“Betul apa yang dikatakan Pak Menhan, mungkin belum ada Menteri Keuangan yang ke sini atau ke Papua,” ujar Sri Mulyani dalam keterangannya. “Saya sendiri sudah beberapa kali datang ke beberapa lokasi atau daerah di Papua, dan ini pertama kali saya ke Nduga.”

Baca juga: Kunjungan Pertama Sri Mulyani ke Nduga: Pesawat Jadi Target TPNPB-OPM, Pakai Rompi Antipeluru

Kunjungan ke Nduga dilakukan untuk meninjau langsung situasi pembangunan di wilayah tersebut. Menkeu dan Menhan menyambangi Pos Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku serta bertatap muka dengan jajaran Forkompimda setempat.

Mereka juga membawa pesan dukungan terhadap peningkatan keamanan, pendidikan, kesehatan, serta pembangunan sumber daya manusia di daerah tersebut.

Sri Mulyani menyebut, melihat langsung kondisi di lapangan membuatnya lebih memahami tantangan yang dihadapi masyarakat Nduga.

“Karena kalau melihat hanya dari angka, maka tidak bisa melihat situasi dan tantangan yang dihadapi, seperti berbagai risiko, dan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian,” ujarnya.

Baca juga: Datang Pakai Rompi Anti Peluru, Sri Mulyani Akui Baru Pertama Kali ke Nduga

Namun kunjungan itu berlangsung di tengah ancaman serius. Pesawat sipil yang ditumpangi rombongan Menkeu dan Menhan, dengan nomor registrasi PK-ELM milik PT Elang Nusantara Air, disebut-sebut menjadi target serangan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebut pesawat itu telah masuk daftar pencarian orang (DPO) kelompoknya karena sebelumnya mengangkut Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi dan pasukan militer.

“Pesawat sipil dengan nomor penerbangan PK-ELM Elang Nusantara Air yang diterbangkan dari Timika ke Nduga, ditetapkan sebagai DPO oleh TPNPB-OPM,” kata Sebby.

Ia menambahkan bahwa pesawat, pilot, dan co-pilot dianggap telah memasuki wilayah perang yang diklaim TPNPB-OPM sebagai zona konflik.

Meski demikian, kunjungan ini disebut menjadi langkah penting pemerintah pusat untuk melihat langsung tantangan pembangunan di wilayah tertinggal, khususnya di tengah ancaman keamanan yang masih terus terjadi.

Baca juga: Drama Diskon Tarif Listrik: Diumumkan Airlangga, Dibantah Bahlil, Dibatalkan Sri Mulyani

(Tim Redaksi: Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Pajak Dukung Sepak Bola Indonesia Mendunia, Harap Timnas Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Pajak Dukung Sepak Bola Indonesia Mendunia, Harap Timnas Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau