Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Optimistis Ekspor ke Uni Eropa Bakal Melonjak 50 Persen, Ini Sebabnya

Kompas.com - 14/06/2025, 15:37 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) bakal mendongkrak ekspor Indonesia secara signifikan.

Sebagai informasi, Uni Eropa pada 2024 berkontribusi sebesar 6,5 persen atau sekitar 17,35 miliar dollar AS dari total ekspor Indonesia yang sebesar 264,70 miliar dollar AS.

Namun, dalam kurun waktu 2021 hingga 2024, kinerja ekspor Indonesia ke Uni Eropa menunjukkan tren dinamis.

Baca juga: RI Teken Kerja Sama Ekspor Listrik Hijau 3,4 GW ke Singapura

Nilai ekspor Indonesia ke UE mengalami kenaikan tertinggi pada 2022 dengan nilai ekspor sebesar 21,53 miliar dollar AS, namun mengalami penurunan di tahun berikutnya, sebelum kembali naik sedikit menjadi 17,35 miliar dollar AS pada 2024.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, dampak awal dari kerja sama perdagangan I-EU CEPA akan mendorong ekspor Indonesia ke Uni Eropa naik sekitar 5,4 persen.

"Manfaat adanya CEPA antara Indonesia dan EU secara lebih spesifik, meningkatkan akses pasar ekspor dan diperkirakan ekspor kita akan naik sekitar 5,4 persen," ujarnya saat acara Diseminasi Hasil Perundingan I-EU CEPA yang digelar di kantornya, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis ekspor RI ke Uni Eropa bisa melonjak hingga 50 persen dalam 3 tahun setelah perjanjian I-EU CEPA diimplementasikan.

Dia berharap ekspor Indonesia ke Uni Eropa dapat menyamai negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam dan Malaysia.

Sebab, dalam perjanjian ini, pemerintah telah mengupayakan agar komoditas ekspor Indonesia mendapatkan preferensi yang sama dengan negara ASEAN lain dan tarif masuk komoditas unggulan RI didorong untuk bisa turun ke 0 persen.

"Tadi Pak Dirjen itu sangat konservatif dimana kenaikan ekspor kita hanya 5 persen. Kalau saya bilang, kalau kita minta naik itu tidak tinggi-tinggi, 50 persen dalam 3 tahun. Itu sama dengan posisi Malaysia hari ini. Masa kita tidak bisa balap Malaysia?," ucap Airlangga.

Adapun pemerintah menargetkan I-EU CEPA mulai diimplementasikan paling cepat pada Kuartal IV 2026 dan paling lambat Kuartal I 2027.

Saat ini, proses negosiasi I-EU CEPA telah memasuki tahapan finalisasi teks yang akan selesai pada Juli 2025 serta tahapan telaah hukum (legal scrubbing) yang akan selesai pada September 2025.

Menurut Airlangga, I-EU CEPA akan memberikan peluang besar bagi produk unggulan Indonesia, seperti tekstil dan garmen, untuk bersaing lebih adil di pasar Eropa.

Dia juga mengimbau para pelaku industri untuk bersiap sejak dini agar dapat langsung memanfaatkan potensi yang terbuka lebar begitu perjanjian mulai berlaku.

"Terutama kalau industri tekstil, garmen, kan harus bicara dengan buyernya (pembelinya) dan ini sudah dijanjikan (mendapatkan tarif) nol persen," tuturnya.

Baca juga: Indonesia Kuasai 80 Persen Pasar Kemenyan, Tapi Ekspor Masih Rendah

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Jaga Distribusi Logistik, Anak Usaha ASDP Perkuat Layanan Ferry Jarak Jauh
Jaga Distribusi Logistik, Anak Usaha ASDP Perkuat Layanan Ferry Jarak Jauh
Ekbis
Purbaya Sadewa Menkeu Baru, Menteri PKP: Semua Kan Tim...
Purbaya Sadewa Menkeu Baru, Menteri PKP: Semua Kan Tim...
Ekbis
Ekonom: Menteri Keuangan Kunci Stabilitas Fiskal dan Kepercayaan Pasar
Ekonom: Menteri Keuangan Kunci Stabilitas Fiskal dan Kepercayaan Pasar
Ekbis
Cerita Purbaya Yudhi Sadewa, Kaget Saat Diminta Prabowo Gantikan Sri Mulyani
Cerita Purbaya Yudhi Sadewa, Kaget Saat Diminta Prabowo Gantikan Sri Mulyani
Keuangan
Jejak Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pilihan Prabowo
Jejak Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pilihan Prabowo
Ekbis
Ini Tugas Paling Penting Menkeu Purbaya Sadewa Menurut Bos Kadin
Ini Tugas Paling Penting Menkeu Purbaya Sadewa Menurut Bos Kadin
Ekbis
IHSG Hari Ini Anjlok 1,28 Persen, Saham Perbankan Besar Rontok
IHSG Hari Ini Anjlok 1,28 Persen, Saham Perbankan Besar Rontok
Cuan
IHSG Merosot Usai Reshuffle Kabinet, Pasar Dinilai Hanya 'Shock' Sementara
IHSG Merosot Usai Reshuffle Kabinet, Pasar Dinilai Hanya "Shock" Sementara
Ekbis
Profil Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani
Profil Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani
Ekbis
Profil Mukhtarudin, Loyalis Golkar dan Anggota DPR RI 3 Periode yang Jadi Menteri P2MI
Profil Mukhtarudin, Loyalis Golkar dan Anggota DPR RI 3 Periode yang Jadi Menteri P2MI
Ekbis
IHSG Merosot 1,28 Persen di Tengah Reshuffle Menteri, Efek Sri Mulyani?
IHSG Merosot 1,28 Persen di Tengah Reshuffle Menteri, Efek Sri Mulyani?
Cuan
Pakai Face Recognition Boarding Gate, KAI Hemat 18.697 Rol Kertas Tiket
Pakai Face Recognition Boarding Gate, KAI Hemat 18.697 Rol Kertas Tiket
Industri
Profil Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Bos LPS yang Gantikan Sri Mulyani
Profil Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Bos LPS yang Gantikan Sri Mulyani
Ekbis
Purbaya Sadewa Jadi Menkeu Gantikan Sri Mulyani, Ini Catatan Ekonom
Purbaya Sadewa Jadi Menkeu Gantikan Sri Mulyani, Ini Catatan Ekonom
Ekbis
Profil Ferry Juliantono Menkop Pengganti Budi Arie: dari Aktivis Jadi Menteri
Profil Ferry Juliantono Menkop Pengganti Budi Arie: dari Aktivis Jadi Menteri
Karier
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau