Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

PGN Perkuat Infrastruktur Gas, Jawab Tantangan Distribusi dan Akses Energi Nasional

Kompas.com - 21/07/2025, 18:03 WIB
Tsabita Naja,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menegaskan komitmennya dalam memperkuat infrastruktur gas bumi nasional untuk memastikan pasokan energi bersih yang andal, terjangkau, dan merata.

Melalui strategi pengembangan jangka panjang, PGN terus menjawab tantangan ketidaksesuaian antara lokasi pasokan dan permintaan gas bumi, khususnya di wilayah dengan kebutuhan tinggi, seperti Sumatera dan Jawa bagian barat.

Direktur Utama PGN Arief S Handoko mengatakan bahwa infrastruktur menjadi kunci utama dalam memperkuat konektivitas distribusi gas.

"Berkaca pada kondisi saat ini, permintaan gas bumi di wilayah Sumatera dan Jawa bagian barat sangat tinggi. Namun, masih terdapat kekurangan infrastruktur gas bumi yang memadai. Sementara itu, pasokan gas justru berlebih di wilayah Jawa Timur," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (21/7/2025).

Baca juga: PGN Perkuat Peran Strategis Energi Nasional, Siap Kawal Akses Gas Bumi hingga Penjuru Negeri

Pernyataan tersebut disampaikan Arief dalam diskusi Coffee Morning bersama CNBC Indonesia, Kamis (17/7/2025).

Sejalan dengan Arief, Deputi Keuangan dan Komersialisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kurnia Chairi juga memiliki pandangan serupa terkait kondisi gas saat ini.

Menurutnya, potensi pasokan gas di Indonesia secara nasional masih mencukupi, tetapi distribusinya kerap terkendala oleh ketidaksesuaian lokasi antara produksi dan konsumsi.

Overall dari keseluruhan supply tidak defisit karena kami ekspor, artinya memang kelebihan gas. Seperti yang disampaikan Pak Arief tadi, ada lokasi tertentu di mana pembeli berkumpul di sana dan tidak sesuai dengan sumber pasokannya,” ucap Kurnia.

Baca juga: Gas Flaring Lesatkan Emisi Karbon, Sumbang 389 Juta Ton pada 2024

Untuk mengatasi hal tersebut, PGN berupaya memenuhi sebagian permintaan gas melalui pemanfaatan liquefied natural gas (LNG) sebagai alternatif pasokan.

Arief juga menekankan pentingnya keberlanjutan pasokan LNG domestik agar dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Tantangan selanjutnya adalah bagaimana PGN dapat memperoleh pasokan LNG secara kontinu dan sustain, dengan harga yang tetap kompetitif bagi pelanggan,” tambahnya.

Terkait harga LNG, Ketua Indonesian Gas Society (IGS) Aris Mulya Azof menekankan bahwa peralihan dari pemanfaatan gas pipa ke LNG memunculkan tantangan baru.

Baca juga: Negosiasi Tarif, RI Mau Impor LPG dan LNG Rp 251 Triliun dari AS

Menurutnya, tantangan tersebut berkaitan dengan struktur harga yang mengikuti acuan internasional serta kompleksitas infrastruktur yang lebih tinggi.

Aris menilai, untuk mengantisipasi dinamika tersebut dibutuhkan kebijakan yang terintegrasi dari pemerintah.

Proyek PGN

Saat ini, PGN tengah mengembangkan berbagai proyek strategis, baik infrastruktur gas pipa maupun LNG.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau