“Saat ini pasar berada di titik keseimbangan antara aksi ambil untung whale dan strategi akumulasi institusi. Investor perlu berhati-hati dalam jangka pendek, namun tetap melihat adanya struktur penopang yang terbentuk untuk jangka panjang,” ujarnya.
Baca juga: OJK Mau Bikin SID untuk Kripto, Apa Dampaknya Buat Investor?
Antony menekankan bahwa kondisi saat ini justru bisa menjadi momentum bagi investor jangka panjang.
“Dalam siklus pasar kripto, fase penurunan adalah ruang bagi investor untuk melakukan akumulasi secara bertahap. Strategi seperti dollar-cost averaging dapat membantu menghadapi volatilitas yang tinggi,” ujarnya.
Menurutnya, pelemahan altcoin seperti ETH, ADA, maupun SOL saat ini adalah bagian dari pola rotasi pasar.
“Investor cenderung mengalihkan likuiditas ke aset yang dianggap lebih aman ketika volatilitas meningkat. Pola ini bukan berarti altcoin kehilangan potensi, melainkan refleksi dari sikap konservatif sementara,” tambah Antony.
Baca juga: Skema Baru Pajak Kripto dan Emas Batangan
Di tengah tekanan harga, Antony mengingatkan pentingnya disiplin manajemen risiko.
“Investor sebaiknya tidak hanya melihat potensi keuntungan, tetapi juga memiliki strategi mitigasi risiko seperti diversifikasi portofolio, penggunaan stop-loss, serta penentuan target investasi yang jelas,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa transparansi bursa menjadi kunci menjaga kepercayaan publik.
“Di Indodax, kami terus mengedepankan aspek keamanan dan keterbukaan, termasuk dengan rutin menjalankan proof of reserve. Tujuannya agar pengguna merasa aman sekalipun pasar berada dalam kondisi tidak menentu,” ungkap Antony.
Baca juga: Indikator Pasar Positif, Kripto Menuju Tren Bullish?