Jangan menaruh semua dana di satu instrumen saja. Misalnya, jika Anda sudah berinvestasi di saham, seimbangkan dengan obligasi atau instrumen yang lebih aman.
Kombinasi ini akan membantu menjaga kestabilan portofolio sekaligus mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Diversifikasi juga bisa dilakukan dengan menyebarkan investasi ke instrumen berbasis rupiah dan dolar AS, atau menambahkan aset fisik seperti emas. Tujuannya agar risiko berkurang bila salah satu instrumen mengalami penurunan tajam.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan pekerja adalah mencairkan JHT sebelum usia pensiun. Padahal, penarikan dini membuat nilai manfaat yang seharusnya dinikmati di masa tua berkurang drastis.
Dana pensiun sebaiknya hanya digunakan pada kondisi darurat dan benar-benar terpaksa. Jika sering ditarik lebih awal, tabungan Anda tidak akan cukup menopang kebutuhan hidup di usia pensiun.
Baca juga: 7 Tips Menyiapkan Dana Pensiun Demi Masa Tua yang Lebih Tenang
Setiap orang punya bayangan berbeda soal usia pensiun. Ada yang tetap ingin produktif hingga usia 60 tahun lebih, ada pula yang ingin pensiun dini agar bisa lebih banyak bersama keluarga atau menekuni hobi.
Selain usia, tentukan juga gaya hidup yang diinginkan. Apakah ingin tetap tinggal di kota besar dengan biaya hidup tinggi, atau pindah ke daerah yang lebih tenang dan murah. Keputusan ini akan sangat berpengaruh pada besaran dana pensiun yang dibutuhkan.
Sebagai patokan, kebutuhan dana pensiun ideal adalah 70–90 persen dari penghasilan saat ini. Misalnya, jika gaji bulanan Anda Rp 10 juta, maka dibutuhkan sekitar Rp 7 juta–Rp 9 juta per bulan setelah pensiun untuk mempertahankan standar hidup.
Perlu dicatat, manfaat Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan saat ini maksimal sekitar Rp 4,6 juta per bulan (2025). Angka tersebut bisa jadi belum mencukupi kebutuhan di kota besar, sehingga perlu tambahan tabungan atau investasi pribadi.
Baca juga: Dana Pensiun Tak Bisa Diambil Sebelum 10 Tahun, OJK: Manfaat Dicairkan Bulanan
Selain manfaat JHT dan JP, pekerja juga wajib mengikuti BPJS Kesehatan. Program ini akan membantu menanggung biaya medis di masa pensiun, yang biasanya meningkat seiring bertambahnya usia.
Dengan memahami manfaat jaminan sosial secara utuh, Anda bisa mengatur strategi keuangan dengan lebih realistis. Jangan sampai keliru menganggap program pensiun pemerintah sudah cukup, padahal kenyataannya masih perlu ditambah.
Mengelola dana pensiun bukan hanya soal menabung, tetapi juga menyusun strategi investasi, pajak, dan proteksi aset. Jika memungkinkan, gunakan jasa perencana keuangan independen agar langkah yang diambil lebih tepat.
Seorang konsultan keuangan bisa membantu menghitung kebutuhan dana pensiun sesuai kondisi Anda, sekaligus memberi saran instrumen investasi yang sesuai profil risiko. Dengan begitu, tabungan pensiun lebih terarah dan tidak habis sebelum waktunya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini