JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak orang membayangkan masa pensiun sebagai waktu menikmati hari tanpa beban pekerjaan, bisa berlibur, atau lebih banyak bersama keluarga. Namun, kenyamanan itu hanya bisa diraih jika keuangan dipersiapkan sejak dini.
Perencanaan pensiun tidak hanya untuk mereka yang sudah mendekati usia pensiun, tetapi sebaiknya dimulai sejak masih produktif. Semakin cepat menabung, semakin ringan beban finansial di masa tua.
“Tidak peduli berapa usia Anda, sekarang adalah waktu yang tepat untuk membuat rencana tabungan agar pensiun bisa dijalani dengan nyaman,” dikutip dari GoBankingRates, Sabtu (6/9/2025).
Baca juga: Dana Pensiun Minim, Mayoritas Pensiunan Malah Jadi Beban Keluarga
Berikut 10 langkah penting yang bisa dilakukan untuk menyiapkan dana pensiun:
Langkah paling mendasar adalah menabung. Banyak orang menunda karena merasa usia masih muda atau gaji belum cukup besar.
Padahal, semakin cepat Anda memulai, semakin lama waktu dana tersebut berkembang melalui bunga atau hasil investasi.
Anda bisa membuka tabungan berjangka khusus pensiun atau menggunakan produk seperti deposito dan reksa dana.
Nominal yang disisihkan tidak harus besar. Yang lebih penting adalah konsistensi agar dana terus bertambah seiring waktu.
Jika bekerja di perusahaan, periksa apakah ada fasilitas Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) atau iuran Jaminan Pensiun (JP) lewat BPJS Ketenagakerjaan. Program ini umumnya lebih praktis karena potongan dilakukan otomatis dari gaji.
Selain itu, sebagian perusahaan juga menambah iuran di luar setoran karyawan. Artinya, ada dana tambahan dari perusahaan yang akan memperbesar tabungan pensiun.
Jangan lewatkan fasilitas ini karena sifatnya mirip “uang gratis” yang ditabungkan untuk masa depan Anda.
Baca juga: Trump Izinkan Investasi Kripto dan Properti dalam Dana Pensiun 401(k)
Bagi pekerja formal, ada dua program utama dari BPJS Ketenagakerjaan, yakni Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP). Masing-masing punya aturan pencairan dan manfaat berbeda. Penting bagi Anda untuk memahami perhitungannya sejak dini.
Mintalah informasi resmi terkait saldo dan estimasi manfaat pensiun yang akan diterima. Dengan begitu, Anda bisa memperkirakan apakah manfaat tersebut cukup menutupi kebutuhan hidup atau perlu ditambah dengan tabungan lain.
Selain program wajib dari pemerintah atau perusahaan, Anda bisa menambah tabungan pensiun melalui investasi. Instrumen seperti saham, reksa dana, obligasi ritel (ORI dan SBR), maupun emas bisa dipilih sesuai profil risiko.
Investasi tambahan ini penting, terutama jika manfaat pensiun standar dirasa belum mencukupi biaya hidup. Dengan diversifikasi, dana yang terkumpul tidak hanya bertambah, tetapi juga lebih aman dari risiko inflasi.
Baca juga: ETF Emas Bisa Jadi Alternatif Investasi untuk Asuransi dan Dana Pensiun