Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Guyur Rp 200 Triliun ke Lima Bank, Target Ekonomi Bergerak

Kompas.com - Diperbarui 12/09/2025, 21:44 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah resmi mulai menyalurkan Rp 200 triliun ke lima bank milik negara. Kebijakan ini disebut sebagai langkah strategis untuk memperkuat likuiditas perbankan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Saya pastikan dana yang Rp 200 triliun dikirim masuk ke sistem perbankan hari ini,” ujar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Menurut Purbaya, tambahan likuiditas ini diharapkan menggerakkan sektor ekonomi riil melalui peningkatan kredit dan pembiayaan.

Baca juga: Purbaya Yudhi Sadewa Gantikan Sri Mulyani, Jokowi Berikan Dukungan

Dana tersebut bukan dana darurat, melainkan dana pemerintah yang sebelumnya belum digunakan dan disimpan di Bank Indonesia (BI).

“Dengan menempatkannya di bank komersial, dana ini bisa segera diakses untuk kredit,” ujarnya.

Imbal Hasil 4,02 Persen, Bank Terdorong Salurkan Kredit

Mengacu Keputusan Menteri Keuangan Nomor 276 Tahun 2025, dana ditempatkan dalam bentuk deposito on call dengan tenor enam bulan yang dapat diperpanjang.

Pemerintah akan memperoleh imbal hasil 80,476 persen dari BI rate. Dengan BI rate per 20 Agustus 2025 di level 5 persen, bunga yang diterima sekitar 4,02 persen.

Baca juga: Menkeu Purbaya Suntik Rp 200 Triliun ke 5 Bank Himbara Sore Ini, Begini Dampaknya ke Ekonomi!

“Kalau bank tidak menyalurkan dananya, justru akan rugi karena ada cost sekitar 4 persen. Skema ini membuat bank terdorong untuk menyalurkan dana menjadi kredit,” kata Purbaya.

Bunga yang diterima pemerintah lebih rendah dari rata-rata bunga simpanan di perbankan (6,07 persen) dan di bawah bunga kredit (9,16 persen) per Juli 2025. Pemerintah menilai skema ini menguntungkan kedua belah pihak.

“Imbal hasilnya setara jika dana ditaruh di BI. Pemerintah tidak rugi, bank juga untung karena bunganya lebih rendah dibanding pasar,” jelasnya.

Rincian Pembagian Dana ke Lima Bank

Purbaya merinci alokasi dana sebagai berikut:

  • Bank Mandiri: Rp 55 triliun
  • BRI: Rp 55 triliun
  • BNI: Rp 55 triliun
  • BTN: Rp 25 triliun
  • BSI: Rp 10 triliun

BSI menjadi satu-satunya bank syariah penerima dana karena memiliki akses pembiayaan di Aceh.

Baca juga: Purbaya Kaget Gaji Menkeu Lebih Rendah dari LPS, Berapa Besarannya?

Purbaya menegaskan dana ini tidak boleh digunakan untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN), melainkan untuk memperkuat likuiditas dan penyaluran kredit.

Dorongan bagi Ekonomi dan UMKM

Kebijakan Kementerian Keuangan ini juga didukung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tambahan likuiditas akan menjadi amunisi bagi bank untuk memperluas kredit ke sektor produktif.

Halaman:


Terkini Lainnya
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau