Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM Ungkap Kebijakan Fiskal Bikin Produk Solder Indonesia Kalah Saing dari Malaysia

Kompas.com - 02/10/2025, 17:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengungkap produk solder Indonesia yang kalah bersaing dengan produk Malaysia.

Hal itu disebabkan kebijakan fiskal di Tanah Air yang membuat harga solder Indonesia lebih mahal.

Padahal, Malaysia mengambil timah dan tin ingot sebagai bahan baku solder dari Indonesia.

"Saya melihat faktor-faktor mengenai strategi fiskal di negara kita masih memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap Daya saing investasi yang ada di negara kita. Saya lihat ada di sektor timah salah satunya," ujar Todotua dalam acara Indonesia Green Mineral Investment Forum di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

"Bapak, Ibu bisa bayangkan ore (biji) nya ada di sini. Smelter ingot-nya ada di sini. Saat kita mau dorong lagi ke downstream (hilirisasi) yang namanya pabrik solder yang ada di Indonesia solder yang keluarnya itu lebih mahal daripada Malaysia Ini menjadi lucu," lanjutnya.

Baca juga: BKPM: Perizinan Makan Waktu 2 Tahun, Realisasi Investasi Indonesia Kalah dari Vietnam

Menurut Todotua, Malaysia mengimpor timah dan tin ingot timah sari Indonesia untuk membuat solder.

Ketika sudah jadi, produk solder dijual ke Indonesia.

"Dan soldernya bisa lebih murah daripada (produk) pabrik solder yang ada di Indonesia Setelah kita mitigasi, di situ ada persoalan mengenai strategi fiskal kita," ungkap Todotua.

Ia bilang, kebijakan fiskal di Indonesia menerapkan pajak untuk setiap tahapan hilirisasi timah yang dikenakan ke pengusaha.

Akibatnya harga produk akhir hilirisasi menjadi mahal.

Baca juga: BKPM Luncurkan EU Investment Desk untuk Tarik Investasi dari Uni Eropa

Sehingga menurut Todotua, pemerintah harus membenahi strategi fiskal nasional agar hilirisasi Indonesia bisa bersaing.

Selain itu, kebijakan fiskal yang baik juga akan mendorong masuknya lebih banyak investasi.

"Kalau kita mau mendorong, mau meminta investasi salam sektor hilirisasi downstream ini maka kita juga harus banyak pembenahan strategi kita yang memberikan kontribusi yang pada ujungnya adalah investasi itu harus punya daya saing," jelasnya.

Baca juga: Target Investasi 2026 Naik Jadi 2.175 Triliun, BKPM Minta Tambahan Anggaran Rp 487 Miliar

Halaman:


Terkini Lainnya
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau