JAKARTA, KOMPAS.com - Produktivitas padi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, menembus 10 ton per hektar, dua kali lipat dari rata-rata nasional yang berkisar 5-6 ton per hektar.
Capaian itu diraih berkat penerapan teknologi pertanian modern dan kerja sama antar petani dalam Komunitas 10 Ton yang beranggotakan 20 petani dengan total lahan 1,5 hektar.
Kenaikan produksi padi dimulai dari tekad para petani untuk memperoleh hasil panen optimal dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern dan menerapkan praktik budidaya yang baik.
Baca juga: Realisasi Penyaluran Beras SPHP September Tembus 143 Ribu Ton
Dengan pendampingan dari Syngenta Indonesia, para petani di Subang membuktikan bahwa kombinasi ilmu dan teknologi dapat menggandakan hasil panen mereka.
Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Eryanto, mengatakan naiknya produksi padi akan menjadi inspirasi bagi petani lain di Subang untuk ikut bergabung dalam komunitas serupa.
Harapannya, dengan semakin banyak petani yang terlibat, praktik pertanian berkelanjutan berbasis teknologi dapat meluas dan mendorong peningkatan produksi beras di daerah.
"Program Komunitas 10 Ton merupakan bukti komitmen Syngenta dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan petani dan penerapan teknologi pertanian modern,” ujar Eryanto lewat keterangan pers, Senin (6/10/2025).
“Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi model pengembangan pertanian berkelanjutan yang dapat direplikasi di berbagai wilayah Indonesia, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional," paparnya.
Baca juga: Beras Khusus Diluncurkan untuk Tekan Stunting, 648 Keluarga Jadi Sasaran Perdana
Pada 2025, produksi gabah kering di Subang tercatat mencapai 1 juta ton, naik dari 900.000 ton di tahun sebelumnya.
Ia berharap inisiatif ini dapat menjadi model pengembangan pertanian berkelanjutan yang bisa direplikasi di berbagai wilayah Indonesia, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.