Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Peringatkan Potensi Krisis Air di IKN, Dorong Konsep Kota Spons

Kompas.com - 20/10/2025, 07:11 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan hasil kajian tentang ketersediaan air di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hasilnya, wilayah tersebut memiliki ketersediaan air tinggi (HW) sebesar 0,51 persen, air vegetasi (VW) 20,41 persen, dan non-air (NW) 79,08 persen.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Laras Toersilawati, menjelaskan kajian dilakukan dengan menggunakan data satelit sepanjang Januari hingga Desember 2022.

Baca juga: Polemik Kereta Cepat dan IKN: Mengoreksi Fungsi APBN

Studi memakai citra Sentinel-2A yang dianalisis melalui Google Earth Engine (GEE). Dari data itu, peneliti menghitung tiga indeks spektral, yaitu Indeks Air Permukaan Tanah (LSWI), Indeks Perbedaan Vegetasi Ternormalisasi (NDVI), dan Indeks Perbedaan Air Ternormalisasi (NDWI).

Ketiga indeks ini menjadi dasar model Artificial Neural Network (ANN) atau Jaringan Saraf Tiruan (JST).

“JST atau ANN ini merupakan sistem pemrosesan informasi dengan karakteristik yang mirip dengan jaringan saraf biologis, yaitu jaringan saraf pada otak manusia. JST awalnya dirancang sebagai alat pengenalan pola dan analisis data, yang memiliki keunggulan dibandingkan metode statistik konvensional yang mengharuskan data berdistribusi normal,” kata Laras dikutip dari situs resmi BRIN, Senin (20/10/2025).

Ia menambahkan, penginderaan jauh digunakan untuk mendeteksi perubahan kadar air dalam tanah dan vegetasi dengan menggunakan indeks inframerah dekat (NIR) 0,7–1,3 mikrometer dan SWIR.

Tiga metode citra satelit multi-band, yakni NDVI, NDWI, dan LSWI, digunakan untuk memperkirakan badan air permukaan.

Baca juga: Otorita IKN Bongkar Tambang dan Bangunan Ilegal di Bukit Soeharto

Risiko jika ketersediaan air tak mencukupi

Laras mengingatkan potensi dampak besar jika ketersediaan air di IKN tidak memadai.

Perubahan iklim dan berkurangnya curah hujan bisa menurunkan ketersediaan air tanah. Kualitas air juga berisiko menurun karena kadar asam atau kandungan zat besi yang tinggi.

Selain itu, meningkatnya jumlah pendatang ke IKN dapat menambah tekanan terhadap pasokan air bersih.

"Untuk mengatasi kemungkinan kelangkaan air di IKN, pemerintah dapat membangun bendungan dan sistem perpipaan baru, dan embung," ujar Laras.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Industri
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau