BANDUNG, KOMPAS.com - Indonesia kembali menjadi pusat perhatian dunia kesehatan global dan berpeluang kembali memimpin industri vaksin di negara berkembang.
Salah satunya dengan dipercayanya PT Bio Farma (Persero) menjadi tuan rumah 26th Developing Countries Vaccine Manufacturers Network (DCVMN) Annual General Meeting (AGM) di Bali, 29–31 Oktober 2025 .
“Sebagai co-host dan bagian dari DCVMN, kami ingin menunjukkan kontribusi nyata Indonesia dalam memperkuat ekosistem vaksin global yang inovatif, berkelanjutan, dan berkeadilan,” ujar Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya dalam rilisnya Sabtu (25/10/2025).
Baca juga: Mendag Minta Eksportir Ekspansi, Bio Farma Siap Perluas Ekspor Vaksin dan Bioteknologi
Peran Indonesia dalam DCVMN bukan hal baru. Sejak jejaring global ini berdiri tahun 2000, Bio Farma menjadi salah satu dari sepuluh anggota pendiri.
Sejarah mencatat, Bandung menjadi tuan rumah AGM ke-2 DCVMN pada 2001, di mana struktur kelembagaan dan tata kelola jejaring pertama kali dikonsolidasikan.
“Keterlibatan Bio Farma dalam DCVMN sejak awal bukan hanya tentang representasi Indonesia, tetapi tentang kontribusi nyata dalam membangun kemandirian vaksin global,” kata Shadiq Akasya.
Kontribusi Indonesia juga tampak nyata melalui kolaborasi transfer teknologi vaksin kombinasi DPT-HepB-Hib pada 2004 bersama Netherlands Vaccine Institute, yang meningkatkan akses terhadap vaksin terjangkau di negara berkembang.
Baca juga: Tingkatkan Efisiensi, Transformasi Digital Produksi Vaksin RI Digenjot
Kepercayaan internasional terhadap Bio Farma terus meningkat. Pada 2012, Indonesia menjadi tuan rumah AGM ke-13 DCVMN di Bali.
Dalam forum itu, Mahendra Suhardono, salah satu Direksi Bio Farma, terpilih sebagai Presiden Executive Committee Member DCVMN periode 2013–2014.
Kini, pengakuan dunia terhadap kapasitas Indonesia semakin kuat. Bio Farma dipercaya menjabat sebagai Chair of The Board DCVMN periode 2023–2025, menjadikan perusahaan ini sebagai jembatan antara anggota jejaring dan arah strategis global.
“Kepemimpinan Indonesia semakin diakui saat Bio Farma dipercaya menjabat sebagai Chair of The Board DCVMN periode 2023–2025, menjadikan perusahaan ini sebagai jembatan antara anggota jejaring dan arah strategis global serta simbol kapasitas Indonesia dalam memimpin industri vaksin negara berkembang,” tutur dia.
Melihat sejarah panjang ini, peluang Indonesia untuk kembali memimpin terbilang besar. Apalagi Indonesia terus berinovasi dalam vaksin dunia.