Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Minta Eksportir Ekspansi, Bio Farma Siap Perluas Ekspor Vaksin dan Bioteknologi

Kompas.com - 19/10/2025, 14:49 WIB
Suparjo Ramalan ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mendorong para eksportir nasional untuk terus melakukan ekspansi pasar ke berbagai negara.

Dorongan itu sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global serta meningkatkan daya saing ekspor nasional.

Hal itu disampaikan dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten.

Baca juga: Kemendag Siapkan Formula Cegah Ekspor Sawit dan Kopi Terganjal Aturan Eropa

Budi menegaskan bahwa perluasan pasar ekspor menjadi langkah penting agar produk Indonesia semakin dikenal dan diterima dunia.

“Kami berharap keberhasilan para eksportir ini semakin membuka akses pasar global bagi produk Indonesia,” ujar Budi lewat keterangan pers, Minggu (19/10/2025).

Salah satu perusahaan yang menegaskan komitmennya terhadap ekspansi global adalah PT Bio Farma (Persero).

Direktur Sales Bio Farma, Kamelia Faisal, mengatakan bahwa perusahaan berkomitmen memperluas akses vaksin dan produk bioteknologi Indonesia ke berbagai negara, memastikan bahwa setiap inovasi memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat dunia.

“Berkontribusi selama lebih dari satu abad di Indonesia, Bio Farma tidak hanya mengekspor produk, tetapi juga mengekspor kepercayaan dan reputasi bangsa,” ucap Kamelia.

“Kami berkomitmen untuk terus memperluas akses vaksin dan produk bioteknologi Indonesia ke berbagai negara, memastikan bahwa setiap inovasi dari negeri ini memberikan dampak nyata bagi kesehatan masyarakat dunia,” paparnya.

Sebagai perusahaan life science di Indonesia sekaligus produsen vaksin di Asia Tenggara, Bio Farma kembali mencatat prestasi dengan meraih Primaniyarta Award 2025 dalam kategori Lifetime Achievement Award.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Budi Santoso dan disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, serta sejumlah duta besar negara sahabat.

Bio Farma menjadi satu-satunya BUMN yang meraih penghargaan tahun ini.

Sejak 2010, perusahaan telah memperoleh 11 penghargaan Primaniyarta, menjadikannya eksportir nasional yang berkontribusi terhadap peningkatan ekspor Indonesia.

Holding BUMN Farmasi itu memiliki jaringan distribusi yang telah menjangkau lebih dari 150 negara.

Bahkan, Bio Farma kini menjadi ujung tombak diplomasi kesehatan Indonesia.

Melalui setiap dosis vaksin yang dikirim, perusahaan ini membawa misi kemanusiaan dan reputasi bangsa, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat bioteknologi dan kesehatan dunia.

Baca juga: China Tuding AS Sebarkan Kepanikan soal Kontrol Ekspor Tanah Jarang

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau