Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.095 Orang Ditangkap Terkait Demo, Amnesty Nilai Polisi Terkesan Salahkan Demonstran

Kompas.com - 04/09/2025, 07:10 WIB
Nawir Arsyad Akbar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mengungkap bahwa kepolisian telah menangkap sekira 3.095 orang terkait demonstrasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Paling banyak terjadi di Jakarta, saat polisi menangkap 1.438 demonstran yang melakukan aksi dalam beberapa hari terakhir.

"Hari-hari terakhir ini, Jakarta itu kurang lebih 1.438, Jawa Barat itu 386, Jawa Tengah itu 479, Yogyakarta paling tidak sembilan kasus penangkapan, Jawa Timur itu 556 korban penangkapan," ujar Usman dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (3/9/2025) malam.

"Kalimantan Barat 16, Bali 140, Sulawesi Selatan itu ada 10, Sumatera Utara itu ada 44 kasus, Jambi 17, dan seterusnya," sambungnya.

Baca juga: BEM UI Temui DPR, Minta Pembentukan Tim Investigasi Usut Kekerasan di Aksi Demo

Menurutnya, penangkapan tersebut justru tidak mencerminkan langkah perbaikan dari Polri usai kasus kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas pengemudi ojek online (ojol), bernama Affan Kurniawan.

Diketahui, Affan Kurniawan tewas dalam peristiwa tersebut yang terjadi di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada Kamis (28/8/2025) malam.

"Polisi diharapkan mengambil langkah-langkah perbaikan setelah ada represi kemarin yang begitu. Klaritas moralnya kan sangat jelas ya, berlebihan lah tindakan menggunakan kendaraan taktis sampai melindas orang seperti itu," ujar Usman.

Baca juga: Isu Demo Dibiayai Asing, Mahfud MD: Saya Enggak Percaya Sama Sekali

Mahasiswa kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025). Aksi unjuk rasa hari ini berlangsung aman dan tertib. Pengunjuk rasa meninggalkan lokasi usai selesai membacakan tuntutan mereka.KOMPAS.com/M RIZKI FAUZAN Mahasiswa kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025). Aksi unjuk rasa hari ini berlangsung aman dan tertib. Pengunjuk rasa meninggalkan lokasi usai selesai membacakan tuntutan mereka.

Seharusnya, kepolisian melakukan evaluasi dan perbaikan usai terjadinya peristiwa yang menewaskan Affan Kurniawan.

"Tapi justru arahnya malah ingin menyalahkan demonstran, malah ingin menyalahkan aktivis," ujar Usman.

Tangkap Banyak Perusuh

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa polisi sudah menangkap cukup banyak pelaku kerusuhan yang terjadi seusai aksi unjuk rasa di sejumlah tempat pada beberapa waktu terakhir.

Namun, Sigit belum mengungkap angka pasti mengenai perusuh yang ditangkap jumlahnya masih terus bertambah.

"Sudah lumayan banyak (perusuh yang ditangkap), tapi belum kami himpun. Ada beberapa yang sudah ditangkap, namun karena masih terus bertambah, nanti akan kita informasikan secara resmi," kata Sigit di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).

Baca juga: Mahfud MD: Demo Besar Organik, tetapi Ditunggangi Perusuh

Sigit memastikan bahwa Polri akan menangkap dan menindak para pelaku kerusuhan. Ia lantas mengucapkan terima kasih dan memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo Subianto.

Dia menekankan bahwa Polri akan menindaklanjuti arahan Prabowo untuk mengembalikan situasi keamanan.

"Mengembalikan situasi yang ada, sehingga masyarakat bisa kembali melaksanakan kegiatannya, perekonomian bisa kembali tumbuh," ujar Sigit.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Jadi Menteri P2MI, Mukhtarudin Punya Harta Rp 17,9 Miliar
Jadi Menteri P2MI, Mukhtarudin Punya Harta Rp 17,9 Miliar
Nasional
Sri Mulyani Kena 'Reshuffle', Mensesneg: Bukan Mundur, Bukan Dicopot
Sri Mulyani Kena "Reshuffle", Mensesneg: Bukan Mundur, Bukan Dicopot
Nasional
MK Cecar Wamenkum soal Polisi Aktif di Instansi Tak Terkait Polri
MK Cecar Wamenkum soal Polisi Aktif di Instansi Tak Terkait Polri
Nasional
Menko Yusril Minta Advokat Bantu Tangani Kasus Hukum Pedemo yang Ditahan
Menko Yusril Minta Advokat Bantu Tangani Kasus Hukum Pedemo yang Ditahan
Nasional
Kemenhan Tegaskan Kehadiran TNI di Jalan Hanya Bentuk Perbantuan ke Polri
Kemenhan Tegaskan Kehadiran TNI di Jalan Hanya Bentuk Perbantuan ke Polri
Nasional
Jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Punya Harta Rp 39,2 Miliar
Jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Punya Harta Rp 39,2 Miliar
Nasional
Di Sidang MK, Pemerintah Jelaskan Tafsir Aturan Polisi Aktif Jadi Pejabat
Di Sidang MK, Pemerintah Jelaskan Tafsir Aturan Polisi Aktif Jadi Pejabat
Nasional
Yusril: Presiden Sudah Tegaskan dan Minta DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset
Yusril: Presiden Sudah Tegaskan dan Minta DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset
Nasional
Cak Imin Respons Menteri P2MI Karding yang Dicopot Usai Viral Main Domino
Cak Imin Respons Menteri P2MI Karding yang Dicopot Usai Viral Main Domino
Nasional
Jadi Menteri Haji dan Umrah, Gus Irfan Punya Harta Rp16,2 Miliar
Jadi Menteri Haji dan Umrah, Gus Irfan Punya Harta Rp16,2 Miliar
Nasional
Hotman Klaim Tak Ada Mark-up di Pengadaan Chromebook Nadiem Makarim
Hotman Klaim Tak Ada Mark-up di Pengadaan Chromebook Nadiem Makarim
Nasional
Menteri P2MI Baru Bakal Sowan dan Kenalan, Janji Teruskan Program Sebelumnya
Menteri P2MI Baru Bakal Sowan dan Kenalan, Janji Teruskan Program Sebelumnya
Nasional
 4.800 dari 5.444 Pedemo yang Ditangkap Telah Dibebaskan
4.800 dari 5.444 Pedemo yang Ditangkap Telah Dibebaskan
Nasional
Kadernya Jadi Menteri P2MI, Golkar: Presiden Punya Perhitungan Sendiri
Kadernya Jadi Menteri P2MI, Golkar: Presiden Punya Perhitungan Sendiri
Nasional
Prabowo Copot Abdul Kadir Karding, Menteri PKB di Kabinet Berkurang
Prabowo Copot Abdul Kadir Karding, Menteri PKB di Kabinet Berkurang
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau