JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mengungkap bahwa kepolisian telah menangkap sekira 3.095 orang terkait demonstrasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Paling banyak terjadi di Jakarta, saat polisi menangkap 1.438 demonstran yang melakukan aksi dalam beberapa hari terakhir.
"Hari-hari terakhir ini, Jakarta itu kurang lebih 1.438, Jawa Barat itu 386, Jawa Tengah itu 479, Yogyakarta paling tidak sembilan kasus penangkapan, Jawa Timur itu 556 korban penangkapan," ujar Usman dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (3/9/2025) malam.
"Kalimantan Barat 16, Bali 140, Sulawesi Selatan itu ada 10, Sumatera Utara itu ada 44 kasus, Jambi 17, dan seterusnya," sambungnya.
Baca juga: BEM UI Temui DPR, Minta Pembentukan Tim Investigasi Usut Kekerasan di Aksi Demo
Menurutnya, penangkapan tersebut justru tidak mencerminkan langkah perbaikan dari Polri usai kasus kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas pengemudi ojek online (ojol), bernama Affan Kurniawan.
Diketahui, Affan Kurniawan tewas dalam peristiwa tersebut yang terjadi di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada Kamis (28/8/2025) malam.
"Polisi diharapkan mengambil langkah-langkah perbaikan setelah ada represi kemarin yang begitu. Klaritas moralnya kan sangat jelas ya, berlebihan lah tindakan menggunakan kendaraan taktis sampai melindas orang seperti itu," ujar Usman.
Baca juga: Isu Demo Dibiayai Asing, Mahfud MD: Saya Enggak Percaya Sama Sekali
Seharusnya, kepolisian melakukan evaluasi dan perbaikan usai terjadinya peristiwa yang menewaskan Affan Kurniawan.
"Tapi justru arahnya malah ingin menyalahkan demonstran, malah ingin menyalahkan aktivis," ujar Usman.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa polisi sudah menangkap cukup banyak pelaku kerusuhan yang terjadi seusai aksi unjuk rasa di sejumlah tempat pada beberapa waktu terakhir.
Namun, Sigit belum mengungkap angka pasti mengenai perusuh yang ditangkap jumlahnya masih terus bertambah.
"Sudah lumayan banyak (perusuh yang ditangkap), tapi belum kami himpun. Ada beberapa yang sudah ditangkap, namun karena masih terus bertambah, nanti akan kita informasikan secara resmi," kata Sigit di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).
Baca juga: Mahfud MD: Demo Besar Organik, tetapi Ditunggangi Perusuh
Sigit memastikan bahwa Polri akan menangkap dan menindak para pelaku kerusuhan. Ia lantas mengucapkan terima kasih dan memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo Subianto.
Dia menekankan bahwa Polri akan menindaklanjuti arahan Prabowo untuk mengembalikan situasi keamanan.
"Mengembalikan situasi yang ada, sehingga masyarakat bisa kembali melaksanakan kegiatannya, perekonomian bisa kembali tumbuh," ujar Sigit.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini