JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengusulkan 40 nama untuk diberikan gelar pahlawan nasional kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon.
Nantinya, Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan akan mengkaji 40 nama calon pahlawan nasional yang diusulkan Kemensos itu. Berikut ketua dan anggota Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan:
- Ketua merangkap anggota: Fadli Zon
- Wakil Ketua merangkap anggota: Prof. Susanto Zuhdi (sejarawan)
- Anggota: Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat
- Anggota: Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago
- Anggota: Prof. Agus Mulyana
- Anggota: Prof. Nasaruddin Umar
- Anggota: Jenderal Polisi (Purn) Sutarman.
Baca juga: Mensos: Syarat Formal Calon Pahlawan Nasional Terpenuhi, November Diumumkan
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 3/TK/2025, dewan ini bertugas memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam menetapkan tokoh-tokoh penerima gelar kehormatan seperti pahlawan nasional, serta penerima tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya.
Dibentuk langsung di bawah Presiden, Dewan GTK menjadi institusi dalam sistem penghargaan negara yang menegakkan prinsip seleksi ketat, objektif, dan historis, serta memastikan kehormatan negara diberikan kepada individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi bangsa dan negara.
Proses seleksi melibatkan kajian multidisipliner, verifikasi jejak rekam, serta penilaian nilai-nilai keteladanan dan kepahlawanan yang relevan dengan tantangan zaman.
Baca juga: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, PDI-P: Aktivis Reformasi Lawan Pahlawan Nasional?
Dewan GTK mendapat mandat meneliti, membahas, dan memverifikasi usulan, serta memberikan pertimbangan mengenai pemberian gelar kehormatan; meneliti, membahas, dan memverifikasi usulan, serta memberikan pertimbangan mengenai pemberian dan pencabutan tanda jasa dan tanda kehormatan.
Selain itu, Dewan GTK yang dipimpin Fadli Zon ini juga bertugas merencanakan dan menetapkan kebijakan pembinaan kepahlawanan, termasuk memperkuat pemahaman publik terhadap nilai-nilai perjuangan, integritas, dan pengabdian.
Baca juga: Nasdem Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Tak Ada Pemimpin Sempurna
JOHN GIBSON/AFP Presiden Soeharto.
40 Calon Pahlawan Nasional
Adapun beberapa nama yang diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional adalah Presiden ke-2 RI Soeharto; Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur; hingga aktivis buruh, Marsinah.
"Beberapa nama di antaranya kemarin sudah saya sampaikan ada Presiden Abdurrahman Wahid, ada Presiden Soeharto, juga ada pejuang buruh Marsinah, dan ada beberapa tokoh-tokoh juga dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia," kata Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf di Kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (24/10/2025).
Berikut daftar 40 nama yang diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional:
Usulan pada 2025
- KH. Muhammad Yusuf Hasyim - Jawa Timur
- Demmatande - Sulawesi Barat
- KH. Abbas Abdul Jamil - Jawa Barat
- Marsinah - Jawa Timur
Usulan Tunda 2024
- Hajjah Rahmah El Yunusiyyah - Sumatera Barat (Diusulkan pada 201
- Abdoel Moethalib Sangadji - Maluku (Diusulkan pada 2023)
- Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin - DKI Jakarta (Diusulkan pada 2010)
- Letnan Kolonel (Anumerta) Charles Choesj Taulu - Sulawesi Utara (Diusulkan pada 2023)
- Mr. Gele Harun - Lampung (Diusulkan pada 2023)
- Letkol Moch. Sroedji - Jawa Timur (Diusulkan pada 2019)
- Prof. Dr. Aloei Saboe - Gorontalo (Diusulkan Tahun 2021)
- Letjen TNI (Purn) Bambang Sugeng - Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2010)
- Mahmud Marzuki - Riau (Diusulkan Tahun 2022)
- Letkol TNI (Purn) Teuku Abdul Hamid Azwar - Aceh (Diusulkan Tahun 2021)
- Drs. Franciscus Xaverius Seda - Nusa Tenggara Timur (Diusulkan Tahun 2012)
- Andi Makkasau Parenrengi Lawawo - Sulawesi Selatan (Diusulkan Tahun 2010)
- Tuan Rondahaim Saragih - Sumatera Utara (Diusulkan Tahun 2020)
- Marsekal TNI (Purn) R. Suryadi Suryadarma - Jawa Barat (Diusulkan Tahun 2024)
- K.H. Wasyid - Banten (Diusulkan Tahun 2024)
- Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati - Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2024).
Baca juga: Soal Penolakan Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Fadli Zon: Saya Tak Mendengar...
(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO) Aksi teatrikan bercerita tentang Marsinah memeriahkan May Day Fiesta dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional di Istora Senayan Jakarta, Senin (1/5/2023). Ribuan buruh turun ke jalan menyampaikan aspirasinya.
Usulan Memenuhi Syarat Diajukan Kembali (2011-2023)
- Syaikhona Muhammad Kholil - Jawa Timur (Diusulkan Tahun 2021)
- K.H. Abdurrahman Wahid - Jawa Timur (Diusulkan Tahun 2010)
- H.M. Soeharto - Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2010)
- K.H. Bisri Syansuri - Jawa Timur (Diusulkan Tahun 2020)
- Sultan Muhammad Salahuddin - Nusa Tenggara Barat (Diusulkan Tahun 2012)
- Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf - Sulawesi Selatan (Diusulkan Tahun 2010)
- H.B. Jassin - Gorontalo (Diusulkan Tahun 2022)
- Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja - Jawa Barat (Diusulkan Tahun 2022)
- M. Ali Sastroamidjojo - Jawa Timur (Diusulkan Tahun 2023)
- dr. Kariadi - Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2020)
- R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesoemo - Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2023)
- Basoeki Probowinoto - Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2023)
- Raden Soeprapto - Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2010)
- Mochamad Moeffreni Moe'min - DKI Jakarta (Diusulkan Tahun 2018)
- K.H. Sholeh Iskandar - Jawa Barat (Diusulkan Tahun 2023)
- Syekh Sulaiman Ar-Rasuli - Sumatera Barat (Diusulkan Tahun 2022)
- Zainal Abidin Syah - Maluku Utara (Diusulkan Tahun 2021)
- Prof. Dr. Gerrit Augustinus Siwabessy - Maluku (Diusulkan Tahun 2021)
- Chatib Sulaiman - Sumatera Barat (Diusulkan Tahun 2023)
- Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri - Sulawesi Tengah (Diusulkan Tahun 2010).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang