JAKARTA, KOMPAS.com – Tren turunnya harga mobil bekas asal China mulai terasa dampaknya di pasar otomotif Tanah Air. Tidak hanya mobil buatan Negeri Tirai Bambu, sejumlah model mobil Jepang yang selama ini dikenal stabil juga ikut terkoreksi.
Kelvin, pedagang mobil bekas Auto Prime di WTC Mangga Dua, mengatakan bahwa pasar mobil bekas saat ini cenderung lesu.
Selain karena melemahnya daya beli, kehadiran mobil-mobil baru dari merek China membuat persaingan semakin ketat.
“Buat mobil bekas China tidak ada yang stabil, semua drop harga. Tapi semua mobil Jepang pun kena imbasnya, harga bekasnya agak drop, tidak seperti dulu. Kalau dulu sebelum ada mobil China, harga mobil Jepang bagus, stabil,” kata Kelvin kepada Kompas.com, Sabtu (6/9/2025).
Baca juga: Hasil Klasemen Usai Sprint Race Catalan: Marc Makin Kokoh di Puncak
Ia menambahkan, penurunan harga mobil bekas ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari daya beli yang sedang melemah, hingga diskon besar yang diberikan produsen otomotif.
“Banyak faktor. Ada faktor memang daya belinya lagi menurun, pasarnya lagi sepi. ATPM Jepang juga kasih harga diskon yang menarik, terus adanya mocin jadi customer banyak pilihan mobil,” kata Kelvin.
Kelvin mencontohkan, Toyota Alphard menjadi salah satu model yang paling terdampak dengan koreksi harga yang cukup dalam.
“Yang paling terdampak Alphard bisa drop hampir Rp 200 jutaan. Innova Zenix juga terdampak dengan adanya Chery Tiggo. Kalau LCGC belum kelihatan, tapi ada juga BYD Atto 1,” katanya.
Baca juga: Hasil Sprint Race MotoGP Catalan 2025: Marc Juara, Alex Jatuh
Senada dengan Kelvin, Agus selaku pemilik showroom Focus Motor Group menuturkan bahwa koreksi harga juga terjadi pada model-model premium.
“Kalau Alphard dan Denza ada dampaknya. Ketika Denza awal keluar, koreksinya bisa sampai 15 sampai 20 persen dari harga pasarnya. Tapi sekarang harga Alphard sudah mulai membaik,” ujar Agus.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini