Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kandungan Etanol Bikin Konsumsi BBM Jadi Boros?

Kompas.com - 11/10/2025, 16:02 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempersiapkan kebijakan baru yang akan mewajibkan kandungan etanol hingga 10 persen (E10) dalam bahan bakar minyak (BBM).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, pencampuran kandungan etanol ke BBM dimaksudkan untuk menekan penggunaan energi fosil dan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar.

Sebab, etanol berasal dari tanaman yang ada di dalam negeri, sehingga penggunaannya jauh lebih murah dan ramah lingkungan.

Baca juga: Tips Memilih Lampu Bi-LED yang Cocok untuk Mobil Harian

"Kita akan campur bensin kita dengan etanol, tujuannya agar kita tidak impor banyak, dan juga untuk membuat minyak yang bersih, yang ramah lingkungan," kata Bahlil, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (11/10/2025).

Namun, pencampuran kandungan etanol ke dalam BBM justru dinilai dapat membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Lantas, benarkah anggapan tersebut?

Ilustrasi BBM mengandung etanol. Freepik/jcomp Ilustrasi BBM mengandung etanol.

Guru Besar Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri, mengatakan, penambahan etanol ke dalam BBM bisa menyebabkan penggunaan bahan bakar menjadi lebih boros.

Hal ini terjadi karena adanya campuran senyawa organik yang bisa menurunkan energi BBM itu sendiri.

"Kandungan energinya turun 3 persen, sehingga konsumsi bensin sedikit lebih boros," kata Tri saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (8/10/2025).

Bahkan, selain membuat lebih boros, kandungan etanol di dalam BBM juga bisa mengendap jika ada tercampur air. Sehingga bisa menurunkan angka RON dalam BBM.

Senada, dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Jayan Sentanuhady, mengatakan, BBM yang dicampur dengan etanol menjadi lebih boros karena kandungan energi di dalamnya menjadi lebih kecil.

Baca juga: Ingat Lagi Ruginya Menggunakan Busi Palsu

"Betul (lebih boros) karena energy content-nya emang lebih kecil daripada bensin," ucapnya kepada Kompas.com.

Ilustrasi SPBU Pertamina. Kandungan Etanol di Dalam BBM, Benarkah Bikin Mesin Boros dan Mudah Rusak?KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Ilustrasi SPBU Pertamina. Kandungan Etanol di Dalam BBM, Benarkah Bikin Mesin Boros dan Mudah Rusak?

Ia menjelaskan bahwa bahan bakar berbasis nabati umumnya memiliki kandungan energi lebih rendah dibandingkan bensin murni.

Jayan juga mengatakan, kandungan energi etanol, hanya sekitar 65–70 persen dari bensin, sehingga wajar jika konsumsi BBM menjadi sedikit lebih banyak dan performa mesin terasa agak menurun.

Sementara, dampak buruk pencampuran etanol ke dalam BBM akan terlihat secara signifikan jika fraksi etanol yang digunakan cukup tinggi, yakni 20-30 persen.

"Kalau fraksi etanol rendah, mungkin keuntungan dan kerugian dari bahan bakar blending dengan etanol juga enggak signifikan," tuturnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau