SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo, Respati Ardi, menjanjikan insentif kepada pedagang Shelter Manahan Solo imbas kericuhan dalam aksi solidaritas atas meninggalnya Affan Kurniawan (21) yang dilakukan di Solo, Jumat (29/8/2025).
Aksi kericuhan diketahui pecah sekitar pukul 15:30 WIB.
Petugas melemparkan gas air mata yang menyebabkan pedagang serta sejumlah pelanggan panik dan berhamburan menyelamatkan diri.
"Awalnya biasa, terus setelah sholat Ashar ricuh. Tadi kami tidak bisa jualan. Ada orang makan, kena gas air mata, lari semua," ujar salah seorang pedagang, Heri, saat diwawancarai.
Ia juga mengungkapkan bahwa banyak pedagang yang memilih untuk menutup warungnya setelah kericuhan pecah.
Baca juga: Jerit Tangis Pedagang Shelter Manahan Terjebak Ricuh Demo Solo: Kondisi Chaos
Beberapa bahkan ada yang meninggalkan barang dagangannya.
"Tutup semua, tidak ada yang buka. Takut soalnya. Ada yang ditinggal semua, tidak ada yang dibereskan," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Respati Ardi, meninjau Shelter Manahan Solo setelah situasi dapat dikendalikan.
Sekitar pukul 18:30 WIB, Respati menemui sejumlah pedagang yang masih bertahan.
Saat diwawancarai, Respati menjanjikan insentif bagi para pedagang.
Baca juga: Demo Ojol di Solo, Massa Pindah ke Gladag, Kembang Api Dibalas Gas Air Mata
"Kami akan memberikan insentif khusus bagi para pedagang yang terdampak. Nanti kami akan data satu per satu. Ada yang tutup, lari, rusak, nanti dari Pemkot akan bantu semuanya," kata dia.
Selain itu, Respati menegaskan bahwa fasilitas umum yang rusak juga akan segera diperbaiki.
"Dampak-dampak ini adalah tugas saya sebagai wali kota agar tidak mengganggu masyarakat," tutup dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini