SEMARANG, KOMPAS.com - Kericuhan aksi demonstrasi di Mapolda Jawa Tengah merembet ke depan Kantor DPRD Jawa Tengah pada Jumat (29/8/2025) malam.
Pantauan di lokasi, hingga pukul 18.35 WIB, massa aksi masih bertahan di samping Gedung DPRD Jawa Tengah meski polisi menembakkan gas air mata.
Terlihat sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.
Pot bunga, papan kayu, dan berbagai benda berserakan di badan jalan.
Suasana jalan yang biasanya ramai kini tampak lengang, hanya diterangi lampu jalan yang masih menyala.
Baca juga: Demo di Semarang, Buruh Jateng: DPR Dapat Rp 3 Juta Sehari, Kami Sebulan
Sementara itu, petugas kepolisian tampak masih bersiaga di depan Gedung DPRD Jawa Tengah untuk mengantisipasi kedatangan massa aksi.
Sebelumnya, perwakilan mahasiswa, Fahry, mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan wujud kekecewaan masyarakat kepada pejabat.
"Bahwasannya masyarakat Indonesia tidak bisa dipermainkan," kata Fahry saat ditemui di lokasi.
Tak menutup kemungkinan, gelombang aksi akan terus berlanjut.
Menurutnya, gelombang demonstrasi diperlukan saat ini.
"Karena saya rasa untuk para pemerintah pejabat mereka hanya melihat, tapi nyatanya mereka hanya bersenang-senang," ujarnya.
Baca juga: Demo Buruh di Semarang Soroti Upah Jateng Rendah, tapi PHK Tertinggi Nasional
Hal itu berbanding terbalik dengan nasib masyarakat dan buruh yang dirasa sulit mencari keadilan.
"Yang kata efisiensi-efisiensi anggaran, tapi nyatanya dana yang diberikan hanya diberikan lebih kepada para pejabat, khususnya DPR RI," ungkap dia.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, berpesan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh isu yang beredar dan mempercayakan proses hukum kepada aparat kepolisian.
Selain itu, dia mengajak seluruh pihak untuk menjaga kondusivitas serta saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat.
“Komitmen memberi perlindungan kepada pengemudi ojek online dalam aktivitas mencari nafkah, polisi menjamin keamanan dan memberikan fasilitas bagi yang akan menyampaikan aspirasi aksi demo,” imbuhnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini