Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disorot Ahli Gizi dan Wapres Gibran, SPPG Bener Libatkan Ungkap Cara Jaga Kualitas Makanan

Kompas.com - 04/10/2025, 15:16 WIB
Bayu Apriliano,
Krisiandi

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Dapur Mandiri Nastiti Harapan Mulia yang berlokasi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menjadi viral dan menarik perhatian sejumlah pejabat publik serta ahli gizi.

Di antara yang memberikan tanggapan adalah ahli gizi Tan Shot Yen, health coach dr. Dion Haryadi, dan akun resmi Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.

Almaas, perwakilan Yayasan Nastiti Harapan Mulia yang mengelola dapur tersebut, menjelaskan berbagai aspek penting dalam pengelolaan dapur sehat ini.

Dapur MBG Nastiti Harapan Mulia melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal dalam penyediaan bahan baku untuk menjaga kualitas.

Baca juga: Dibayangi Tragedi 497 Siswa Keracunan MBG, 18 Dapur SPPG di Kulon Progo Belum Kantongi SLHS

"Ada banyak UMKM lokal yang kita libatkan. Seperti pemasok sayur dari sekitar, ada telur, kemudian ada ikan, ada tempe, tahu, dan sebagainya," kata Almaas pada Sabtu (4/10/2025).

Almaas menyebutkan setidaknya ada delapan pemasok lokal yang bekerja sama, termasuk pemasok sayur, telur, ikan, tempe, dan tahu.

Kemitraan ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga memastikan pasokan bahan baku yang segar dan berkualitas.

Lebih lanjut, Almaas menjelaskan bahwa dapur sehat ini merupakan transformasi dari layanan katering yang telah berjalan sejak tahun 1990-an.

Perubahan ini menghadirkan tantangan baru, terutama dalam penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang lebih ketat dan pengelolaan karyawan.

"Pressure-nya pasti ada, karena ini dapur sehat di bawah naungan pemerintah, jadi ini beda dengan katering yang dulu kita lakukan," ujar dr. Almaas.

Ia menekankan pentingnya menjaga SOP dan koordinasi antar tim.

Baca juga: 127 Orang Keracunan MBG di Purworejo, Ternyata SPPG Belum Bersertifikat Laik Higiene

Kontrol ketat

Untuk menjaga kualitas, Almaas juga menekankan pentingnya kontrol ketat terhadap bahan baku, menjaga mutu dalam setiap tim, serta koordinasi yang baik antara yayasan, mitra, dan ahli gizi.

Dalam upaya mencegah keracunan makanan, Almaas menegaskan pentingnya menjaga kualitas bahan baku, pengawasan yang ketat, serta koordinasi yang solid antar semua pihak yang terlibat.

"Yang pertama, semua itu tergantung bahan bakunya, terus bagaimana mengelola bahan tersebut menjadi makanan yang bergizi," jelasnya.

Almaas juga menyarankan pentingnya koordinasi yang baik, transparansi, dan pemanfaatan media sosial untuk menyampaikan informasi positif.

Edukasi kepada penerima manfaat juga menjadi hal yang penting, agar mereka memahami kandungan gizi dalam makanan yang mereka konsumsi.

Baca juga: Jadi Sorotan Nasional, Begini Cara SPPG Bener Jaga Mutu MBG, Disambut Antusias Siswa

"Selain UMKM lokal, kita juga suka memasak menu lokal. Kalau hari ini, kita menunya adalah urap (sejenis salad sayur tradisional) dan kupat tahu," kata Almaas.

Ia menambahkan bahwa produk pangan lokal sering dimasak di dapur SPPG Bener ini, yang tak lepas dari saran ahli gizi dr. Tan Shot Yen.

"Ya, kita banyak masukan dari dr. Tan. Kita biasanya konsultasi lewat media sosial. Jadi beliau memang kelihatannya konsen juga terhadap pangan lokal," tutup dr. Almaas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Regulasi Lama Dianggap Sudah Usang, DPRD Kaltim Bahas Raperda Baru soal Lingkungan
Regulasi Lama Dianggap Sudah Usang, DPRD Kaltim Bahas Raperda Baru soal Lingkungan
Regional
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Regional
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Regional
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau