JAKARTA, KOMPAS.com - Japan National Tourism Organization (JNTO) atau organisasi pariwisata nasional Jepang, belum mengeluarkan aturan terkait virus cacar monyet (Monkeypox).
"Pada dasarnya, dari JNTO belum bisa berkomentar banyak mengenai Mpox, tapi kami sadar tentang adanya Mpox ini," kata Yoshiko Iwamoto, Senior Director JNTO Jakarta Office, saat ditemui media usai pembukaan Japan Travel Fair 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jumat (30/8/2024).
Keseriusan Monkeypox (Mpox), membuat wabah ini ditetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Public Health Emergency of International Concern).
Baca juga: Wabah Mpox, Belum Ada Wisatawan yang Batalkan Perjalanan ke Indonesia
Hal itu disampaikan oleh Dokter Achmad Farchanny Tri Adriyan, Direktur Surveilans dan Kekaratinaan Kesehatan, dikutip dari berita Kompas.com pada Selasa (3/9/2024).
Lihat postingan ini di Instagram
Adapun kasus cacar monyet di Indonesia sudah mencapai 88, terhitung sejak dua tahun lalu (2022).
Baca juga: Antisipasi Mpox, Bandara di Indonesia Pasang Alat Pengukur Suhu
Pemerintah Indonesia juga belum memberlakukan pembatasan khusus terkait wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Indonesia.
Namun, pemberlakuan aplikasi SATUSEHAT Health Pass sudah mulai digaungkan di bandara-bandara internasional.
"Saat ini belum ada pembatasan atau semacamnya dari pemerintah Jepang. Jadi, saat ini masih tidak ada pembatasan atau semacamnya untuk hal ini," ungkap Yoshiko.
"Namun, nanti ke depannya pun, masih harus melihat lebih jauh lagi kondisi dan situasinya seperti apa. Andai ada perubahan regulasi, JNTO pasti menyampaikan," tambahnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini