KOMPAS.com - Rumor adanya bencana alam di Jepang membuat kunjungan turis dari Hong Kong dan Korea Selatan (Korsel) turun pada bulan Juli 2025.
Dari data Japan National Tourism Organization (JNTO), jumlah kunjungan turis Hong Kong ke Jepang pada bulan Juli 2025 yakni sebanyak 176.000 orang atau turun 36,9 persen pada bulan Juli tahun lalu.
Secara kumulatif selama bulan Januari-Juli 2025, jumlah kunjungan turis Hong Kong ke Jepang yakni sebanyak 1.447.100 orang atau turun 6,9 persen pada bulan Juli tahun lalu.
Sementara itu, jumlah kunjungan turis Korea Selatan ke Jepang pada bulan Juli 2025 yakni sebanyak 678.600 orang atau naik 10,4 persen pada periode Juli tahun lalu.
Baca juga: Turis Indonesia Makin Doyan ke Jepang
Secara kumulatif selama bulan Januari-Juli 2025, jumlah kunjungan turis Korea Selatan ke Jepang yakni sebanyak 5.462.100 orang atau naik lima persen pada bulan Juli tahun lalu atau turun 6,9 persen.
Kabar di media sosial menyebut Jepang akan mengalami gempa besar pada Juli, tepatnya tanggal 5.
Spekulasi itu dipicu manga berjudul The Future I Saw karya Ryo Tatsuki yang memuat prediksi tentang bencana.
Dampaknya, beberapa maskapai bahkan sempat menangguhkan penerbangan reguler antara Jepang dan Hong Kong.
JNTO menegaskan pihaknya tetap berkomitmen mendorong pariwisata masuk dengan strategi khusus.
Analisis pasar akan terus dilakukan agar Jepang tetap menjadi pilihan utama wisatawan asing.
Pemerintah Jepang juga telah menyiapkan rencana tiga tahun hingga tahun fiskal 2025.
Fokus utamanya adalah meningkatkan belanja wisatawan asing dan lama tinggal mereka di daerah regional.
Target belanja per orang ditetapkan mencapai 200.000 yen atau sekitar Rp 22 juta, naik dari rata-rata 159.000 yen pada 2019.
Baca juga: Turis Indonesia Tak Perlu Yen di Jepang, Cukup Gunakan QRIS
Selain itu, rata-rata lama menginap di daerah diharapkan bisa mencapai dua malam, dibandingkan 1,4 malam pada tahun fiskal 2019.
Jepang berupaya memperkuat sektor pariwisata sekaligus memberikan dampak ekonomi yang lebih merata ke berbagai wilayah.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini