KOMPAS.com - ASEAN resmi menyambut anggota barunya, Timor Leste dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia.
Momen bersejarah ini menandai babak baru bagi negara berpenduduk 1,3 juta jiwa itu untuk bergabung penuh dalam komunitas Asia Tenggara.
Langkah ini menutup perjalanan panjang Timor Leste yang telah mengajukan diri sejak 2011 dan akhirnya diterima sebagai pengamat pada 2022.
Baca juga: Timor-Leste Resmi Jadi Anggota, Ini Daftar Lengkap 11 Negara ASEAN
Setelah memenuhi berbagai persyaratan, mulai dari komitmen terhadap Piagam ASEAN hingga partisipasi dalam pilar politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya, kini Timor Leste resmi menjadi bagian dari keluarga besar ASEAN.
Pengukuhan ini bukan hanya soal diplomasi dan politik, tetapi juga tentang menyatukan kekayaan budaya dan alam yang luar biasa di kawasan Asia Tenggara.
Timor Leste, yang dikenal dengan keindahan alamnya yang masih perawan, menghadirkan warna baru dalam khazanah pariwisata ASEAN.
Meski menjadi negara termuda di Asia Tenggara, Timor Leste menyimpan segudang keindahan alam yang menakjubkan.
Dilansir dari Kompas.com (4/9/2020), berikut sejumlah destinasi yang mencerminkan pesona negeri ini:
Terletak sekitar 35 kilometer dari ibu kota Dili, Pulau Atauro adalah destinasi wajib bagi pencinta laut. Hanya perlu waktu sekitar 1,5 jam dengan speedboat untuk sampai ke sana.
Suasana bawah laut di Pulau Atauro, Timor Leste.
Pulau ini menawarkan panorama laut yang luar biasa dengan kegiatan seperti diving, snorkeling, hingga melihat lumba-lumba dan paus di habitat alaminya.
Baca juga: Perjalanan Panjang Timor Leste Menjadi Anggota ke-11 ASEAN
Spot seperti Green Buoy, Red Buoy, dan Coral Garden terkenal dengan kejernihan air dan kekayaan biota lautnya — menjadikan Atauro salah satu surga diving terbaik di Asia Tenggara.
Pulau Jaco sering disebut sebagai “surga tersembunyi” Timor Leste. Pantai di pulau ini memiliki air sejernih kristal dan hamparan pasir putih yang menawan.
Ilustrasi Timor Leste - Pulau Jaco.Keunikan lain Pulau Jaco adalah tebing-tebing kapur yang menjulang dan pepohonan rindang di sepanjang pantainya, menciptakan suasana alami yang menenangkan.
Baca juga: Prabowo Ikut Tandatangani Penerimaan Timor Leste Jadi Anggota ke-11 ASEAN
Jika ingin ke sana, wisatawan bisa naik perahu tradisional masyarakat dari Pantai Valu yang ada di ujung timur Pulau Timor.
Sebagai bekas jajahan Portugis, Timor Leste masih menyimpan banyak peninggalan arsitektur kolonial.
Ilustrasi Timor Leste - Sebuah pantai di Desa Diwake, Kota Baucau.Di kota Baucau, wisatawan dapat berjalan di antara bangunan peninggalan Portugis yang masih kokoh berdiri, sambil menikmati kesejukan udara di bawah pohon beringin besar.
Tak jauh dari sana, Desa Osolata menawarkan pemandangan pantai berpasir putih yang indah. Kombinasi sempurna antara sejarah dan keindahan alam. Jika ingin ke Baucau, wisatawan bisa naik bus dari Kota Dili.
Taman Nasional pertama di Timor Leste ini diresmikan pada 2007 dan mencakup area seluas 123.600 hektar.
Di dalamnya terdapat gunung, hutan, dan laut dengan sistem Coral Triangle yang kaya akan spesies ikan dan karang.
Baca juga: Promosikan NTT, Kemenpar Ajak Travel Agent Timor Leste Famtrip ke Laboan Bajo
Danau Ira Lalaro dan Pulau Jaco juga menjadi bagian dari taman ini. Di darat, pengunjung dapat menemukan rusa, kuskus, serta lebih dari 200 jenis burung, menjadikannya tempat ideal bagi peneliti dan pencinta alam.
Timor Leste juga menawarkan wisata sejarah yang menarik, seperti Penjara Ai Pelo di Liquica, bangunan tua peninggalan Portugis dengan pemandangan laut lepas yang menakjubkan.
Ilustrasi Timor Leste - Penjara Ai Pelo di Liquica.Selain itu, Benteng Balibo di kota perbukitan Balibo menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat Timor Leste. Bagi yang ingin relaksasi, Marobo Hot Springs di Maliana menawarkan kolam air panas alami di tengah perbukitan hijau.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang